WAYANG. Ratusan siswa SMPN 2 Kota Magelang turut menonton pagelaran wayang di Taman Ahmad Yani, Rabu (17/5/2023), mulai dari pukul 13.00 sampai 15.00 WIB. (foto: fida/siedoo)
Siedoo.com - WAYANG. Ratusan siswa SMPN 2 Kota Magelang turut menonton pagelaran wayang di Taman Ahmad Yani, Rabu (17/5/2023), mulai dari pukul 13.00 sampai 15.00 WIB. (foto: fida/siedoo)
ADV Kegiatan

Ratusan Siswa SMPN 2 Kota Magelang Turut Menonton Pagelaran Wayang di Taman Ahmad Yani

MAGELANG, siedoo.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang menggelar Pagelaran Wayang dan Pendidikan di Taman Ahmad Yani, Rabu (17/5/2023), mulai dari pukul 13.00 sampai 15.00 WIB. Pagelaran ini dihadiri 475 siswa-siswi dari SMPN 2 Kota Magelang, kelas VII dan VIII.

“Yang unik itu kita sertakan pendidikan. Pertama memang kita fokuskan pesertanya itu anak-anak. Karena tahun lalu kita sudah melaksanakan 10 kali pementasan wayang tetapi peminatnya sangat sedikit,” kata Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayan, Fadli Kurniawan.

“Jadi antara panggung penonton dengan panggung pengrawit-nya itu malah gede pengrawit-nya. Itu menunjukkan bahwa jumlah penonton atau jumlah penyuka wayang di Magelang sudah pada titik jenuh. Maka kita punya inisiatif, bagaimana caranya supaya anak-anak ini juga bisa menyukai wayang,” tambahnya di lokasi acara.

Selain siswa, guru dan masyarakat umum juga turut meramaikan di sekitar taman.

“Konsepnya, setelah satu jam pagelaran, nanti setengah sampai satu jam berikutnya itu dialog yang memberikan pelajaran kepada anak anak. Makanya materinya ‘kan tadi disisipi materi-materi anak sekolah, ada guyonnya nama gurunya disebut. Memang ini modifikasi dari Dinas Pendidikan supaya anak-anak itu lebih memahami. Setidaknya lebih mengenal dulu, lah,” jelasnya.

Di tengah acara Kepala SMP Negeri 2 Kota Magelang, Fatin Mahdalina menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pagelaran tersebut.

“Dalam pagelaran wayang dan setiap pagelaran itu menanamkan karakter-karakter dan perilaku baik untuk anak-anak yang diharapkan mereka bisa mengambil pelajaran dari cerita yang diikuti. Mudah-mudahan dengan pergelaran wayang ini, anak-anak menjadi termotivasi untuk lebih mendalami budaya bangsanya, mencintai budaya kita Indonesia utamanya wayang kulit ini,” jelasnya.

Apresiasi ini juga diamini oleh salah satu siswa kelas 8, Ananda Rafif. Ia mengaku gembira.

Baca Juga :  Kurangi Risiko, Diperlukan Kearifan Lokal Dalam Mitigasi Bencana

“Senang banget, menyenangkan, dan seru. Soalnya kita kan generasi muda, nih, bisa dilestarikan budaya budaya Jawa kayak wayang-wayang gini,” akunya. (fida/siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?