SURABAYA – Jika konsumsi energi fosil di Indonesia saat ini masih mendominasi di berbagai sektor. Sedangkan kontribusi geothermal sendiri masih tergolong kecil. Yaitu, sebesar 7,7 persen dari total konsumsi energi nasional.
“Hal inilah yang melatarbelakangi banyaknya kebutuhan akan sumber daya manusia yang ahli dalam bidang geothermal ini,” kata Direktur Panas Bumi pada Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM Ir Ida Nuryatin MEng.
Ida sapaanya ini menyampaikan itu saat menyambangi kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur. Kunjungan ke Surabaya itu terkait sosialisasi ke sejumlah perguruan tinggi yang dianggap memiliki potensi untuk mengembangkan panas bumi.
Untuk meningkatkan wawasan mengenai geothermal atau panas bumi sebagai salah satu sumber energi terbarukan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI pun melakukan sosialisasi ke sejumlah perguruan tinggi. Salah satunya di kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya melalui kegiatan Geothermal Goes to Campus (GGTC) 2018 yang bertema Linking and Matching Education to Industry.
Kegiatan program Geothermal Goes to Campus juga diharapkan dapat menjadi penghubung. Antara mahasiswa dengan perusahaan yang bergerak di bidang geothermal.
“Agar nantinya dapat tercipta pertukaran ilmu yang dapat berkontribusi dalam memasyarakatkan geothermal,” tutur Ida ini di hadapan para mahasiswa yang hadir.
Para mahasiswa juga mendapatkan pengetahuan baru mengenai pengelolaan dan pengembangan energi panas bumi dari beberapa pembicara lainnya. Dua diantaranya adalah Riki Irvan ST MSi dari PT Medco Power Indonesia dan Hary Koestono dari PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Indonesia.
Dalam kesempatan ini, juga dilaksanakan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan, dan Kebumian (FTSLK) ITS dengan Dirjen EBTKE Kementerian ESDM terkait kerja sama dalam kegiatan perkuliahan. Kesepakatan ini diharapkan bisa membantu kuliah umum maupun kuliah tamu terkait geothermal yang akan diadakan di ITS nantinya.
“Selain kegiatan perkuliahan, diharapkan kerja sama ini juga berlangsung untuk pelaksanaan Kerja Praktik (KP) maupun Tugas Akhir (TA),” ujar Budi Suswanto ST MT PhD, Wakil Dekan Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan, dan Kebumian ITS.