MAGELANG, siedoo.com – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMM) yang menjalankan Program Pengabdian pada Masyarakat Terpadu (PPMT) menggelar workshop tentang “Iptek Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila” di SDN Sukodadi 2 Kecamatan Bandongan, Magelang, Jawa Tengah, belakangan ini.
Sebagai narasumber dosen dari UNIMMA yaitu Akhmad Baihaqi, M.Pd.I yang juga sebagai fasilitator Guru Penggerak Nasional. Pesertanya, tak hanya guru SD setempat, tetapi juga guru dari SDN Sukodadi 1. Total peserta 15 orang yang terdiri dari 12 guru kelas dan 3 guru mata pelajaran.
Workshop digelar agar para pengajar lebih memahami tentang mengajar menggunakan Kurikulum Merdeka kepada muridnya, disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan siswa dan lingkungan sekitar.
Peserta nampak sangat senang dan antusias dalam mengikuti workshop tersbeut, karena dapat menambah wawasan tentang Kurikulum Merdeka dan modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Dalam kegiatan workshop tersebut, tidak hanya mendengarkan materi dari pembicara, tetapi dengan melakukan kegiatan seperti berdiskusi bersama dan presentasi dari peserta mengenai pemahaman tentang Kurikulum Merdeka.
“Ada empat prinsip P5, yaitu holistik, kontekstual, berpusat pada peserta didik, eksploratif,” kata pemateri.
Secara umum kegiatan berjalan dengan lancar, tanpa kendala yang berarti. Guru dan kepala sekolah merasa senang dan berharap ada program kegiatan serupa yang memberikan ilmu dan pencerahan pada guru-guru tentang Merdeka Belajar dan Kurikulum Merdeka.
Kepala SDN Sukodadi 2, Suwarto, M.Pd sangat mengapresiasi kegiatan workshop tersebut. Ia berharap guru meningkat kapasitas dan kompetensinya dalam pembelajaran.
“Kegiatan ini masih berlanjut dengan praktik dan pendampingan guru dala menyusun modul projek. Setelah modul projek tersusun, tim pengabdian masyarakat dari UNIMMA akan melakukan pendampingan pada implementasi projek sehingga berdampak pada dimensi Pelajar Pancasila,” katanya.
Pembelajaran projek yang ditekankan dalam kegiatan ini adalah P5 berbasis proses dan menghargai potensi siswa.
Titik tekan berikutnya, pembelajaran projek diharapkan guru mampu membangun kolaborasi yang harmonis dengan siswa, orang tua, masyarakat, praktisi lingkungan, dan stakeholder lain.
“Pelibatan banyak pihak dalam kegiatan projek dan merdeka belajar diharapkan menumbuhkan rasa tanggung jawab semua pihak untuk berkontribusi pada kemajuan pendidikan,” harapnya.
Salah satu peserta, Intan menyampaikan kegiatan sangat memotivasi, dan memberikan inspirasi dalam memfasilitatsi projek yang arahnya mengarah pada pribadi yang baik. (siedoo)