SURABAYA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengajarkan masyarakat umum cara membuat larutan Eco Enzyme. Untuk itu, digelar pelatihan pembuatan Eco Enzyme yang dilaksanakan di kebun Urban Farming ITS, Rabu (13/7/2022).
Hal itu tidak lain untuk mewujudkan masyarakat yang ekonomis dan handal dalam mengelola limbah sampah organik dapur.
Ketua Pelaksana Pelatihan Eco Enzyme Herdayanto Sulistyo Putro SSi MSi mengungkapkan, pelatihan kali ini merupakan inisiatif ITS untuk memanfaatkan sumber daya ilmu pengetahuan yang dikembangkan dalam kampus guna mengembangkan kualitas masyarakat. Untuk itu, turut hadir dua dosen dari ITS sebagai pemateri dalam pelatihan Eco Enzyme ini.
Dosen yang akrab disapa Danang ini melanjutkan, Eco Enzyme dapat dikatakan larutan serba guna yang merupakan hasil fermentasi dari limbah organik dapur, gula, dan air. Eco Enzyme sendiri berlimpah manfaat, hanya dengan memilah sampah organik untuk membuatnya mampu mengurangi pemanasan global.
Adapun dengan panduan pemakaian yang tepat, larutan ini mampu membersihkan berbagai hal. “Larutan ini dapat membersihkan furnitur, membersihkan lantai, mencuci baju, dan sebagainya,” jelas dosen Departemen Kimia yang juga menjabat sebagai Plt Kepala Unit Pengembangan Smart Eco Campus ITS ini.
Sebagai pembuka dan memaparkan materi kepada peserta, dosen Biologi ITS Dr N D Kuswytasari Ssi MSi. Ia mengingatkan bahaya bertumpuknya sampah organik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang dapat menimbulkan bau tak sedap, bahkan lebih lagi meningkatkan risiko terjadinya ledakan di TPA.
Maka untuk menghindarinya, masyarakat dapat memilah dan mengolah sampah organik menjadi Eco Enzyme.
Tidak berhenti di situ, dosen Teknik Mesin Industri ITS Ir Nur Husodo MS juga hadir sebagai pemateri kedua. Ia mengajak para peserta untuk mempraktikkan secara langsung cara membuat Eco Enzyme dengan bahan dan peralatan yang telah disiapkan. Saat mengikuti arahan, peserta terlihat dapat mengikutinya dengan lancar.
Pada pelatihan ini juga dihadiri oleh Komunitas Eco Enzyme Nusantara Wilayah Jawa Timur dan Finalis Pangeran Putri Lingkungan Hidup tahun 2021 yang berasal dari Sekolah Dasar Negeri Margorejo 1 Surabaya.
“Antusiasme para peserta tampak besar dan turut ikut terdorong untuk mengolah sampah organik dapur mereka di rumah sendiri,” tutur Danang.
Dengan terselenggaranya pelatihan larutan Eco Enzyme, Danang berharap, peserta dapat memilah dan manfaatkan sampah dapurnya yang berupa kulit buah, sisa sayuran untuk dimanfaatkan menjadi Eco Enzyme. Dengan begitu, kondisi lingkungan menjadi lebih baik karena semakin banyaknya masyarakat yang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dari sampah.
“Sampah yang akan diangkut ke TPA pun akan semakin sedikit, karena tinggal sampah residu saja,” pungkasnya. (its/siedoo)