MAGELANG – Mutu Sekolah Menengah Atas (SMA) dapat dilihat dari seberapa banyak siswa yang terserap masuk di perguruan tinggi. Berbeda dengan SMK yang memiliki orientasi para siswanya untuk masuk dunia kerja. Sehingga, segala metode pembelajaran yang dilakukan SMA itu, untuk mempersiapkan siswanya mengikuti ujian masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Tahun lalu terdapat 79 siswa SMA Negeri 4 Kota Magelang, Jawa Tengah lolos masuk PTN. Jumlah itu tercatat dari total 288 siswa.
Sedangkan pada tahun ini terjadi peningkatan jumlah siswa lolos PTN. Yaitu sebanyak 133 dari 285 siswa berhasil lolos melalui dua jalur seleksi masuk SNMPTN dan SBMPTN.
Dari jumlah tersebut dapat disimpulkan bahwa SMAN 4 Kota Magelang berhasil mengantarkan 46% siswanya menuju perguruan tinggi negeri. Sebanyak 29 siswa lolos melalui seleksi SNMPTN dan 104 siswa lainnya berhasil lolos melalui jalur SBMPTN.
“Peningkatan jumlah siswa yang lolos PTN juga berkaitan dengan program yang diadakan sekolah. Diantaranya adanya jam tambahan khusus untuk pendalaman materi UTBK. Jam tambahan ini dijadwalkan setiap 2 jam per hari,” kata Hidayat Fatoni, Waka Kurikulum SMAN 4 Kota Magelang.
Pada tahun ini siswa yang lolos PTN mengalami kenaikan cukup besar dibandingkan tahun lalu. Hal ini karena tahun sebelumnya merupakan masa awal pandemi.
Sehingga semua hal masih dalam proses penyesuaian. Para guru yang sebelumnya berkutat di pembelajaran tatap muka, dalam waktu singkat juga diharuskan menguasai IT.
“Pada saat pandemi pertama kami masih mengalami kebingungan, aplikasi pembelajaran juga hanya melalui WhatsApp. Namun seiring berjalannya waktu para guru dan murid sudah bisa menyesuaikan diri dan lebih memaksimalkan pembelajaran dengan berbagai metode lain,” ujar dia.
Pada kesempatan ini, karena keterbatasan dana, pihak sekolah tidak melibatkan pihak lain dalam pelatihan pembelajaran daring. Para pendidik SMAN 4 Kota Magelang meningkatkan pemahaman IT dengan memanfaatkan SDM yang ada di sekolah. Pelatihan-pelatihan tersebut dilakukan secara intern menggunakan sistem tutor sebaya.
Adapun persiapan UTBK sendiri sudah dilakukan sejak 2 bulan sebelum ujian UTBK diselenggarakan. Ada dua hingga tiga mata pelajaran yang diulas pada jam tambahan. Jam tambahan tersebut berlaku khusus bagi siswa kelas XII mulai dari pukul 13.00 sampai pukul 16.00 WIB.
Pada jam tambahan tersebut siswa dikelompokkan menjadi dua grup. Dua grup ini adalah siswa yang akan mengikuti ujian saintek dan soshum. Hal ini dilakukan agar pembelajaran akan lebih efektif dan tepat sasaran.
Siswa juga diarahkan untuk penjurusan yang akan diambil saat di bangku perkuliahan nanti. Sehingga, ketika pendaftaran PTN semakin dekat, siswa sudah paham jurusan yang akan ia ambil.
Sementara itu, SMAN 4 Kota Magelang bekerja sama dengan lembaga bimbingan belajar untuk menyelenggarakan tryout bagi siswa kelas XII. Hasil tryout tersebut adalah hasil yang sudah dianalisis. Para siswa akan mendapatkan hasil tryout beserta analisis tentang perguruan tinggi mana yang kemungkinan besar seduai dengan kemampuan siswa.
Adanya analisis hasil tryout dapat meminimalisir kemungkinan siswa akan asal pilih ke universitas. Hal itu akan menyebabkan kemungkinan siswa tidak lolos PTN karena belum adanya pengetahuan tentang kemampuan diri masing-masing.
Sekolah juga memperbolehkan siswa untuk meminjam buku di perpustakaan. Buku tersebut dapat dibaca di rumah dan bergiliran dengan siswa lainnya.
Karena metode belajar dari beberapa siswa berbeda-beda, sehingga sekolah memfasilitasi buku bagi siswa untuk lebih menunjang dan memaksimalkan belajarnya.
“Kami berharap tahun depan pembelajaran tatap muka dapat dilaksanakan walau dengan pembatasan jam belajar yang minim,” ujar Fatoni diakhir penjelasannya. (Siedoo)