MAGELANG – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 10 Kota Magelang, Jawa Tengah memiliki program unggulan Entrepreneur School. Slogan dari program ini adalah “Sekolah Calon Pengusaha Berkarakter dan Mandiri”. Program tersebut bertujuan untuk mengembangkan minat entrepreneur peserta didik dan meningkatkan karakter peserta didik untuk menjadi pribadi yang religius, jujur, dan mandiri.
Terdapat tujuh bidang pelaksanaan program entrepreneur school, yaitu tata boga, agro bisnis dan ternak ikan, voli, seni karya, tata busana, sinematografi. Entrepreneur school akan menjadi ekstrakurikuler wajib bagi siswa kelas VII.
“Kami ingin supaya anak-anak itu bisa berkembang, punya keterampilan, punya jiwa entrepreneur, supaya nantinya setelah besar mereka bisa mandiri, bisa berwirausaha dan tidak bergantung untuk harus menjadi pegawai negeri dan sejenisnya. Sementara juga agar dapat membantu ekonomi keluarga,” ujar Fatin Mahdalina S.Pd, Kepala SMP Negeri 10 Kota Magelang.
Program unggulan entrepreneur school diinisiasi langsung oleh Fatin. Latar belakang pencetusan program bermula dari anjuran dari Dinas Pendidikan bahwa tiap sekolah negeri harus memunculkan keunggulan sekolah. Keunggulan tersebut perlu ada kaitannya dengan kearifan lokal masyarakat sekitar dengan tema “Arif itu Global”.
Salah satu tujuan dilaksanakannya program unggulan sekolah “entrepreneur school” untuk menumbuhkan jiwa entrepreneur yaitu kreatif, inovatif, pantang menyerah, berani mengambil resiko, dan optimis. Beberapa agenda kegiatan pada program ini yaitu Market Day.
Adapun Market Day merupakan ajang siswa untuk menerapkan life skill berbisnis kecil, dengan memasarkan produk hasil karya dari praktik keterampilan yang sebelumnya dihasilkan. Dalam perencanaannya Market Day akan dilaksanakan sebulan sekali.
Agenda lain yaitu pengenalan bisnis reseller. Dimana dalam kegiatan ini siswa akan diajarkan pengetahuan dan cara menjualkan kembali dari produk orang lain. Kegiatan ini akan dilaksanakan di luar jam sekolah.
Adapula kelas inspirasi dan kunjungan industri. Pada kelas inspirasi akan dihadirkan narasumber yang merupakan alumni, komite, atau pengusaha muda sebagai guru tamu di kelas.
“Sedangkan pada kunjungan industri, siswa akan diajak berkunjung di kawasan industri tertentu untuk memberikan pengetahuan dan kesan pertama dalam hal industri,” jelasnya.
Ada juga beberapa guru dan alumni yang menjadi wirausaha. Sehingga, mereka dapat menjadi guru tamu bagi para siswa kelas VII. Diharapkan, dengan adanya bukti riil dari para alumni dan guru, hal itu dapat menjadi suatu motivasi mereka untuk bercita-cita menjadi pengusaha.
Sementara itu, SMPN 10 Kota Magelang juga memiliki green house dan juga kolam ikan. Nantinya dua poin tersebut akan dimanfaatkan dalam program entrepreneur school, terutama pada bidang agro bisnis dan ternak ikan. Siswa tidak hanya diajarkan proses awalnya saja, namun juga diajarkan hingga pada proses pemasaran.
“Kami juga memiliki program kokurikuler dan intrakurikuler. Kokurikuler adalah kegiatan pendukung seperti pembiasaan karakter, literasi, agama. Melalui intrakurikuler dapat diselipkan dalam pelajaran-pelajaran seperti matematika dan IPS,” urainya.
Ia menambahkan, pada awal tahun pembelajaran ada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Dalam MPLS itu akan dilakukan pengenalan ekstrakurikuler beserta bidang-bidangnya. Sosialisasi kepada orang tua juga sudah dilakukan, yang nantinya para orang tua akan diminta memberikan pendapatnya.
Sebagai bentuk persiapan, sudah ditetapkan tim yang akan bertanggungjawab dalam program entrepreneur school. Tim ini nantinya harus membuat silabus yang mencakup program kegiatan dalam satu tahun ke depan.
Selain itu siswa juga diajarkan tentang entrepreneur dimasa industri 4.0, dimana siswa diajarkan lebih dekat dengan digitalisasi. Mereka akan dibimbing bagaimana caranya menawarkan produk secara online dan mendesain beberapa fleyer iklan untuk program mereka.
Fatin menjelaskan bahwa output dari program ini adalah siswa memiliki jiwa berwirausaha dan memiliki keterampilan teknik produksi, manajerial, serta mampu membangun kepribadian dalam berkerjasama. Sedangkan outcome yang diharapkan siswa menjadi pribadi yang mandiri dan dapat memecahkan masalah yang terjadi dalam kehidupannya dengan baik.
“Harapan utama dan terbesar adalah siswa dapat menjadi entrepreneur yang sukses,” tandasnya. (Siedoo)