Siedoo.com - Sesi icebreaking agar siswa kerasan selama mengikuti kegiatan belajar mengajar. | Dok UNY
Daerah

Kampus Mengajar di Ruang Terbuka, Mahasiswa UNY Terapkan Program Dilema

CILACAP – Program Kampus Mengajar dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud – Ristek) tidak hanya dilaksanakan di daerah – daerah yang dekat dengan pemukiman. Tetapi mahasiswa – mahasiswa juga ditugaskan sampai daerah yang cukup terpencil.

Salah satu mahasiswa UNY yang berkesempatan menjalani program tersebut adalah Ramzy Rais Priyambada dari Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan. Dia ditempatkan di SDN Sadahayu 02 Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Salah satu program yang diinisiasi adalah pembelajaran menyenangkan di alam terbuka yang dinamai Delima, singkatan dari Dedikasi Lingkungan Kampus Mengajar. Menurut Ramzy kegiatan ini dilakukan dalam rangka sebagai upaya inovasi yang dilandasi hasil evaluasi belajar yang terbilang masih monoton selama mereka membantu proses belajar mengajar.

“Kami berharap dengan Delima dapat tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan,” katanya.

Dengan program ini, siswa lebih dekat lagi dengan masyarakat sekitar, tidak hanya berada di lingkungan sekolah saja. “Karena kami menyadari potensi yang luar biasa, yang ada di sekitar lingkungan sekolah selama kami ditugaskan,” ungkapnya.

Dalam kegiatan ini Ramzy menemukan banyak hal yang diluar dugaan, misalnya ada siswa kelas 3 yang belum lancar baca tulis. Oleh karena itu warga Mantrijeron Yogyakarta tersebut memakai metode penggunaan buku bergambar dan buku khusus untuk belajar membaca. Juga ada pendampingan khusus dan dikelompokkan bagi yang masih kesulitan membaca.

Ramzy juga dibantu oleh mahasiswa kampus mengajar yang ditempatkan di sekolah yang sama yaitu Sekar Fatmaningsih, Nu’mah Fatchiyah Disiwi, Vina Amalia Rizky dan Septi Candra Ningsih dari Universitas Jenderal Soedirman. Serta Desi Rahmawati dan Rakhmadhona Istifarah dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Banyumas.

Baca Juga :  Tiga Mahasiswi UNY Ciptakan Batu Bata Tahan Gempa dari Limbah Ampas Tebu

Untuk mengajarkan membaca dengan cara mengeja dan dibuatkan gambar sebagai visual learning pada siswa. Sebagai mentor, Ramzy mendapat amanah sebagai guru pamong kelas 2 dan dibantu secara bergiliran.

Selain belajar membaca juga ada kegiatan penulisan huruf kapital bagi kelas 4 dan 5 yang dimentori oleh Sekar Fatmaningsih, Nu’mah Fatchiyah Disiwi dan Vina Amalia Rizky. Sedangkan kegiatan mencari tokoh beserta karakternya dalam buku cerita bagi kelas 1 hingga 3 dipandu oleh Ramzy, Nu’mah Fatchiyah Disiwi dan Desi Rahmawati.

Menurut Nu’mah Fatchiyah Disiwi untuk kelas 1 fokus belajar membaca dan pengenalan huruf karena dari 4 siswa yang hadir semuanya belum bisa membaca. Bagi kelas 2 bertemakan literasi untuk peningkatan budaya membaca, dengan cara setelah membaca 1 buku peserta didik diminta untuk menganalisis tokoh yang ada di bacaan sekaligus menentukan tokoh yang baik dan buruk. Kelas 3 mereview buku bacaannya.

Salah satu siswa kelas 5, Dimas Alanuari Saputra merasa senang dengan kegiatan ini karena banyak permainan yang diberikan oleh mahasiswa kampus mengajar. Guru kelas 6 Ari Purnamasari mengatakan kegiatan belajar di alam terbuka atau study outdoor, belajar sambil bermain, bermain sambil belajar itu keren, kreatif, asyik dan menyenangkan. Sehingga anak dapat termotivasi dalam belajar.

“Terimakasih sudah sangat menginspirasi bapak dan ibu guru, sukses untuk ke depannya,” kata Ari.

Seperti diketahui, Kampus Mengajar Angkatan 1 merupakan kegiatan yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang memberikan kesempatan bagi para mahasiswa dan mahasiswi untuk memberikan sumbangsih dalam bidang pendidikan. Sasaran mengajar dari program ini diperuntukkan bagi sekolah dasar yang terakreditasi C atau di daerah terdepan, terluar dan tertinggal.

Ramzy mengatakan bahwa kegiatan ini digelar selama satu pekan hingga 6 Mei 2021 di Desa Wisata Taman Danaraja yang berada di Desa Sepatnunggal, tidak jauh dari sekolah. Pria yang lahir di Cilacap 24 Juli 2000 tersebut berkeinginan, peserta didik mendapatkan pengalaman belajar sambil bermain di lingkungan bernuansa alam ini. Sehingga dapat belajar sambil bersenang-senang. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?