Siedoo, TRIDHARMA adalah kewajiban perguruan tinggi untuk menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Implementasi atas asas ini, dapat kita jumpai pada sosok Dr. Dra. Eny Boedi Orbawati, M.Si.
Dr. Eny Boedi merupakan satu diantara sejumlah dosen senior yang dimiliki Universitas Tidar (Untidar) Magelang, Jawa Tengah. Ia sudah 31 tahun mengabdi di perguruan tinggi ini. Sejak universitas berlambang burung elang itu masih berstatus swasta. Saat Untidar masih dipimpin oleh Rektor ketiga, Kolonel (Purn.) dr. R. Achmad Gambiro.
“(Saya) Kuliah di sini juga dulu. Masuk tahun 1986. Mulai mengajar 1990, bulan Agustus,” tutur Eny Boedi, saat menerima Siedoo.com.
Pada kurun waktu itu, menjalani kehidupan sebagai seorang mahasiswi Untidar bukanlah perkara yang mudah. Masih segar dalam ingatan, bagaimana ia mesti pulang-pergi Magelang-Jogja, untuk meminjam buku-buku referensi di perpustakaan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Ia lakukan itu karena harus merampungkan tugas kuliah, membuat karya ilmiah, dan mengerjakan penelitian-penelitian. Hanya perpustakaan yang bisa diandalkan untuk menyelesaikan itu semua.
“Berangkat naik angkutan umum, lalu ganti angkutan terus naik bus. Sampai di Jogja, pindah bus kota lagi. Pulang begitu juga,” kenangnya.
Kebiasaan mengunjungi perpustakaan milik universitas tertua di Indonesia itu, terus berlanjut hingga ia lulus kuliah. Bahkan, sampai saat ia sudah mengajar di almamaternya. Saking seringnya ke perpustakaan UGM, ia jadi hapal letak buku-bukunya. Wajahnya tak lagi asing bagi para pustakawan di sana.
“Di sini (Untidar) perpustakaan ya sudah ada. Tapi masih seperti itu. Belum cukup lengkap,” tutur wanita kelahiran Kabupaten Grobogan ini.
Ia kerap memotivasi mahasiswanya, agar meluangkan waktu mengunjungi perpustakaan di luar kampus Untidar. Tahun 1993, Eny Boedi melanjutkan pendidikan ke program pascasarjana UGM. Tesis berjudul “Implementasi Program Pengembangan Perkebunan Rakyat di Kabupaten Dati II Magelang”, mengantarnya meraih gelar Magister Sains dari jurusan Administrasi Negara, tahun 1996. (*)