MAGELANG – Pandemi Covid-19 memang telah memunculkan beragam persoalan sosial di tengah masyarakat. Angka pengangguran meningkat, jumlah penduduk miskin bertambah, serta muncul berbagai masalah lainnya.
Namun demikian, terus-menerus larut dalam kesedihan bukanlah hal yang patut dibiarkan. Harus ada penyemangat agar bangsa ini dapat bangkit dari keterpurukan.
Upaya memberi semangat itulah yang melatarbelakangi Paduan Suara Mahasiswa Grandio Sonora Tidar (PSM GST) menggelar Jagrayasa Virtual Concert 2021, Minggu (10/1/2021). Konser tersebut disiarkan secara live melalui channel YouTube mereka.
Istilah “Jagrayasa” sendiri berasal dari bahasa Sansekerta, yang bermakna “bangkit dan berkarya”. Melalui konser virtual tersebut, PSM GST Universitas Tidar, Magelang, Jawa Tengah berharap agar bangsa ini mampu bangkit, dan tidak menjadi korban dari keadaan yang terjadi saat ini.
PSM GST menghabiskan waktu sekitar 1,5 bulan untuk latihan pagelaran ini. Dalam konser virtual Jagrayasa, mereka menampilkan empat buah lagu.
Yang pertama adalah Soleram, serenada anak-anak yang berasal dari Riau. Nabilah Chanda, anggota PSM GST menuturkan, Soleram adalah lagu pengantar tidur yang memiliki pesan-pesan moral.
“Kita harus menjaga kehormatan kita, kita harus patuh pada orangtua, itu pesan moralnya,” terang Nabilah melalui video, sebelum konser dimulai.
Lagu Soleram yang disuguhkan dalam konser itu diaransemen oleh seorang arranger dari Spanyol, Josu Elberdin. Konser berlanjut dengan tembang kedua, yakni Indonesia Pusaka. Lagu ini merupakan karya komponis besar Ismail Marzuki.
Sebuah lagu pop Barat juga ikut mewarnai Jagrayasa Virtual Concert. Lagu tersebut adalah All of Me, yang aslinya dinyanyikan oleh John Legend di tahun 2014.
Konser virtual PSM GST kemudian ditutup dengan “Untukku”, salah satu lagu yang diciptakan oleh Chrisye (almarhum).
Boleh dibilang, tembang yang terakhir ini adalah yang paling berkesan. Sebab, PSM GST sebenarnya hendak membawakan lagu tersebut dalam Peksiminas, atau Pekan Seni Mahasiswa Nasional.
Ajang ini merupakan kompetisi seni yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Namun akibat pandemi, PSM GST batal ambil bagian dalam Peksiminas. Nah, sebagai gantinya, dibawakanlah lagu “Untukku” dalam Jagrayasa Virtual Concert.
Agnira Rekha, Pembina PSM GST Untidar menuturkan, dalam pagelaran konser virtual tersebut seluruh peserta dibagi menjadi dua kelompok.
“Tim pertama, mereka yang berdomisili di wilayah Magelang. Tim kedua berisi anggota yang tinggal di luar Magelang,” jelas Agnira.
Proses latihan yang mereka jalani selama sekitar 1,5 bulan juga lebih menyulitkan. Karena, mengingat kondisi saat ini, sebagian anggota tidak dapat bertemu secara langsung.
Sedangkan peserta yang tinggal di Magelang, jumlah yang ikut dalam latihan off-air juga dibatasi jumlahnya. Dan tentu saja, tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Tiap latihan hanya sekitar satu sampai dua jam,” ujar Agnira.
Paduan Suara Mahasiswa Grandio Sonora Tidar didirikan pada 28 Januari 2008, dan merupakan kelompok paduan suara mahasiswa pertama yang ada di Magelang. PSM GST beranggotakan mahasiswa dari seluruh fakultas yang ada di Universitas Tidar Magelang.
Sejumlah prestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional telah ditorehkan PSM GST. Diantara prestasi-prestasi skala internasional yang berhasil didapat, antara lain melalui ajang “4th Bali International Choir Festival” (2015), “5th Vietnam International Choir Competition” (2017), serta “12th Orientale Concertus International Choral Festival Singapore” di tahun 2019. (Siedoo)