Siedoo.com - Kepala SMA Negeri 1 Kota Magelang, Drs. M. Arief Fauzan B., M.Pd.Si. (foto: Narwan Siedoo)
ADV Opini

Berikut Permasalahan Pembelajaran Daring dan Solusinya

Siedoo, Dalam pembelajaran daring selama pandemi Covid-19, banyak kendala yang dihadapi guru sebagai pendidik dan pengajar. Pembelajaran yang semula tatap muka (luring), akibat pandemi tersebut berubah dengan banyak dilakukan secara online (daring).

Adapun kendala dalam pembelajaran daring seperti: (1) Lokasi rumah tidak terjangkau jaringan internet, termasuk quota internet murid minimalis, (2) Media pembelajaran yang digunakan para guru dominan monoton dan membuat para murid merasa jenuh atau bosan. Kemudian, (3) Pembelajaran dominan belum interaktif, (4) Karakter ataupun perilaku para murid sulit dipantau, (5) Pembelajarannya cenderung tugas online, (6) Tugas diberikan para murid menumpuk. Kedala lain, (7) Penyerapan materi pelajaran sangat minimalis, dan (8) Penilaian yang dilakukan guru berupa Penilaian Harian (PH), Penilaian Tengah Semester (PTS), Penilaian Akhir Semester (PAS) termasuk Ujian Sekolah (US) kurang berintegritas.

Sebagai seorang guru, harus mencari berbagai solusi dalam mengatasi kendala tersebut. Adapun alternatif solusi yang dapat ditempuh yaitu: (1) lokasi di dekat lingkungan rumah yang sulit terjanggkau jaringan internet untuk sementara pindah lokasi yang terjangkau jaringan internet. Apabila minimalis quota internetnya diatasi bergabung dengan temannya yang punya WIFI di rumah, maksimum 3 siswa dan mematuhi protokol kesehatan cegah Covid-19.

Berikutnya, (2) Digunakan media pembelajaran daring yang variatif sehingga siswa tidak jenuh. (3) Diupayakan menggunakan media daring variatif  yang bias untuk interaktif. (4) Apabila menggunakan media daring yang bisa live misalnya zoom meeting, google meet, webinar dan lain-lain agar karakter atau perilaku para murid relatif terpantau.

Solusi berikutnya, (5) Materi yang akan disampaikan dalam pembelajaran sebaiknya sehari sebelumnya sudah diberikan kepada siswa untuk dibaca terlebih dahulu. Ketika guru menjelaskan materi para murid dominan bisa lebih memahami, bila masih ada kesulitan bisa ditanyakan. Tugas yang diberikan ada batas waktu untuk mengumpulkan dan dinilai.

Baca Juga :  Kemendikbud Terus Galang Dukungan Pembelajaran Daring

Kemudian, (6) Mengumpulkan tugas tidak terlambat. Bila tugas sudah diterima segera dikoreksi/dinilai dan hasilnya segera diinfokan kepada para murid. (7) Dengan media daring yang variatif dan dominan live akan mampu menyerap materi pelajaran mendekati optimal.

Terakhir, (8) Memanfaatkan media daring yang variatif dan dominan live akan bisa dipantau terus menerus perilaku siswa selama mengikuti kegiatan penilaian. Caranya dengan menghidupkan kamera pada media daring yang digunakan sehingga kejujurannya dapat dipantau mendekati baik. Akan lebih baik apabila pada pembelajaran dan penilaian dengan melibatkan orang tua/wali murid bisa membantu mengawasinya dengan baik di rumah masing-masing. (*)

Drs. M. Arief Fauzan Bukhori, M.Pd.Si
Kepala SMA Negeri 1 Magelang,
Jawa Tengah
Apa Tanggapan Anda ?