MAGELANG – Mahasiswa dengan didampingi Dosen Pembimbing dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) melaksanakan Pengabdian Pada Masyarakat Terpadu (PPMT) di Kampung Trunan, Kelurahan Tidar Selatan, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, Jawa Tengah.
Kelompok PPMT dipimpin Ketua Kelompok Faqiatul Mariya Waharini, S.E., M.Si, sekaligus sebagai Dosen Pembimbing. Anggotanya yaitu Arifah Afiyani, Fina Raudlotun Nafisah, Priyo Rahmanto, Rosa Safitri, dan Hesa Amelia Pratiwi. Tim PPMT mengangkat tema “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penerapan Teknologi Guna Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat di Kampung Trunan”.
Faqiatul Mariya Waharini, S.E., M.Si mengatakan, kegiatan PPMT ini sudah dilakukan sejak pertengahan September 2020 lalu. Kegiatan diawali dengan meminta izin kepada Ketua RT dan Katua RW setempat.
“Kami juga meminta bantuan kepada Karang Taruna setempat agar ke depannya dapat bekerjasama dengan baik,” katanya.
Dari hasil observasi yang dilakukan Kelompok PPMT, permasalahan yang terjadi di Kampung Trunan khususnya pada UMKM. Di mana belum adanya strategi-strategi dalam pemasaran secara online dan pembukuan.
“Hal itulah yang mendasari mahasiswa dan Dosen Pembimbing PPMT untuk mengadakan pelatihan dan pendampingan kepada para pelaku UMKM di Kampung Trunan,” jelasnya.
Menindaklanjuti hal itu, para mahasiswa melakukan kegiatan sosialisasi tentang program yang akan dilakukan. Kelompok PPMT mengundang pengelola pabrik tahu dan beberapa anggota Karang Taruna untuk dikenalkan tentang manfaat pemasaran online dan pembukuan, Ahad (18/10/2020).
“Kemudian pada tanggal 23 Oktober 2020, anggota Kelompok PPMT melakukan pelatihan tentang pemasaran online dan pembukuan. Dengan sasaran yang sama yaitu pengelola pabrik tahu dan anggota Karang Taruna,” kata Arifah, salah satu anggota kelompok.
Selain pemasaran online dan pelatihan pembukuan, lanjut Arifah, Kelompok PPMT ini juga memiliki program Tour De’ Trunan. Yaitu, semacam kunjungan ke industri pabrik tahu untuk melihat proses pembuatan tahu, kerajinan, dan pengolahan limbah industri dengan didampingi oleh tour guide.
“Harapannya bisa memajukan Kampung Trunan dan menjadikan contoh bagi kelompok masyarakat kampung lainnya,” tandas Arifah. (Siedoo)