SURABAYA – Mahasiswa Departemen Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang tergabung dalam Mesin ITS Karting Club (MKC) berhasil meraih juara pada Kejuaraan Nasional Gokart Eshark Rok Cup 2020 Round 3 dan 4. Melalui ajang bergengsi ini, MKC sebagai perwakilan dari Jawa Timur menggaet dua prestasi sekaligus di dua kategori di Sentul International Karting Circuit, Bogor.
Kejuaraan Nasional Gokart selama dua hari, Sabtu dan Minggu (5-6/9/2020) lalu ini, merupakan ajang balap yang diselenggarakan Fast Track Speedzone. Pada kompetisi ini terdapat beberapa kategori berdasarkan usia dan jenis mesin, mulai dari kelas cadet hingga senior.
“Kategori yang kami ikuti adalah kelas Shifter University dan Shifter 150 karena masih dalam satu regulasi dan spesifikasinya sama, namun untuk perhitungan poin podium berbeda,” jelas Aprilia Ayu Wandari, Divisi Non Teknis MKC.
Membutuhkan waktu sekitar dua minggu bagi MKC untuk melakukan persiapan lomba. Meskipun hanya dengan waktu yang singkat, mereka sukses membawa pulang dua piala sekaligus. Dikemudikan Ishlah Muhammad Rahman, tim ITS berhasil meraih peringkat 5 kelas Shifter 150 dan peringkat 2 kelas Shifter University pada Round 3. Sedangkan untuk Round 4, berada pada peringkat 5 kelas Shifter 150 dan peringkat 3 kelas Shifter University.
“Kami evaluasi terlebih dahulu round sebelumnya, kemudian melakukan perubahan serta pengembangan pada bagian yang dirasa kurang maksimal, terutama pada bagian mesin,” ungkap Aprilia.
Aprilia pun menambahkan bahwa pada balap kali ini mereka menggunakan kerangka Kosmic Mercury MY15, dengan mesin Ninja R 150 KIS yang telah dilakukan porting pada beberapa bagian untuk meningkatkan performa mesin dan menyesuaikan dengan karakter pembalap.
Tak hanya gokart, pembalap juga harus melakukan beberapa persiapan sebelum terjun ke lintasan. Aprilia mengatakan, sebagai pengemudi tak hanya fisik yang disiapkan, tetapi persiapan mental juga harus dilakukan.
“Yang paling penting adalah menjaga pola makan dan mengonsumsi multivitamin untuk menjaga stamina tubuh agar tetap bugar selama dua hari saat balap berlangsung,” tandasnya.
Lomba ini terdiri dari lima sesi, yaitu sesi warm up, Qualifying Time Trial, heat, pre-final, dan terakhir adalah final. Aprilia menyampaikan jika mereka sempat mengalami beberapa kendala saat menjelang final.
“Pada Round 3 baut pengunci rem kami patah, akan tetapi kami berusaha semaksimal mungkin agar gokart tidak kehilangan fungsi rem dengan cara mengebor dan membuat ulir baru yang cocok dengan baut,” papar Aprilia.
Lebih lanjut, Aprilia mengatakan bahwa pada saat Round 4 mendekati final, mereka kembali mendapat kendala. Performa mesin tiba-tiba turun drastis di sesi pre-final jika ditinjau berdasarkan segi laptime rata-rata yang dicapai.
“Terpaksa kami melakukan turun mesin untuk melakukan pengecekan menyeluruh, mulai dari pemasukan bahan bakar, pengapian, dan lainnya,” jelasnya.
Setelah belajar dari pengalaman yang ada, ke depannya mereka berharap dapat lebih baik lagi, baik dari segi teknis maupun nonteknis.
“Kami akan selalu berusaha untuk menghasilkan pembalap-pembalap yang siap bersaing, serta semakin berprestasi untuk membawa nama ITS menjadi juara nasional karting,” harap Aprilia. (Siedoo)