MAGELANG – Merebaknya wabah Covid-19 mengharuskan masyarakat dengan berbagai upaya mencegah penyebaran dan penularannya. Mulai dari memakai masker, selalu cuci tangan, memakai antiseptik tangan, juga menjaga kebersihan diri dan lingkungannya. Wabah ini pun memunculkan berbagai inovasi dalam memenuhi ketersediaan cairan pembersih tangan atau hand sanitizer yang sangat dibutuhkan saat ini.
Seperti dilakukan para siswa Kelas XII Farmasi SMK Muhammadiyah Kota Magelang Jawa Tengah. Dengan bimbingan guru pengampu jurusan Farmasi, Akhlis dan Afni, para siswa tersebut memproduksi cairan antiseptik tangan dalam botol isi 300 ml.
Wujud Bhakti SMK
Menurut Akhlis, produk anak didiknya tersebut diberi nama Skahima Hand Sanitizer Spray, yang saat ini baru mampu memproduksi 20 botol dan dibagikan secara gratis kepada masyarakat. Dengan harapan dapat digunakan masyarakat sebagai upaya pelindung diri dari penularan Covid-19.
“Ini merupakan wujud bhakti SMK Muhammadiyah Kota Magelang kepada masyarakat. Kami berupaya terus memproduksi untuk dibagikan secara cuma-cuma,” ujar Akhlis, Sabtu (28/3/2020).
Menurut Akhlis, pembuatan hand sanitizer tersebut dinilai aman karena menggunakan bahan alkohol 70%, gliserin, dan pewangi. Bahan-bahan tersebut saat ini masih bisa didapatkan di Kota Magelang. Akhlis berharap produksi SMK ini dapat membantu masyarakat di mana cairan itu saat ini sulit ditemui di pasaran.
Mengedukasi Masyarakat
Sementara Afni mengatakan Skahima Hand Sanitizer Spray merupakan hasil kerja praktik laboratorium para siswa jurusan Farmasi yang dibimbingnya. Para siswa ini diharapkan nantinya juga menularkan ilmu kepada masyarakat melalui produk hand sanitizer.
“Paling tidak produk ini, selain membantu juga bisa memberi inspirasi kepada masyarakat untuk membuat cairan pembersih tangan menggunakan bahan-bahan sederhana, atau bahkan bahan-bahan alami,” kata Afni.
Kepala SMK Muhmmadiyah Kota Magelang Atiningsih, S.Pd mengatakan hand sanitizer produksi para siswa tersebut telah memenuhi prosedur keamanan. Sehingga aman digunakan sebagai salah satu sarana memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Sebelum dibagikan gratis kepada masyarakat, warga sekolah juga telah mencoba hasil racikan para siswa lebih dahulu. Hal itu sebagai tester produk terutama tentang keamanan dan kualitasnya.
“Ternyata secara prosedur keamanan bagus, dan secara kualitas tidak kalah dengan yang ada di pasaran,” kata Atiningsih.
Menurut Atiningsih, adanya wabah Covid-19 memberi hikmah kepada kita semua agar senantiasa menjaga kebersihan dan kesehatan. Tidak hanya di saat sakit atau ada wabah, namun selalu menjaga kebersihan dan kesehatan diri serta lingkungan.
“Semoga wabah Covid-19 segera berlalu, namun menjaga kebersihan dan kesehatan terus dilakukan,” pungkasnya. (Siedoo)