MAGELANG – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 13 Kota Magelang, Jawa Tengah menambah catatan perolehan prestasi non-akademik pada Februari ini. Prestasi tersebut diperoleh siswa dalam ajang Popda (Pekan Olahraga Pelajar Daerah) wilayah setempat.
“Saya dalam hal ini, sebelumnya melatih siswa waktu sore dari Senin hingga Kamis. Siswa yang latihan terdiri dari kelas 7, 8 dan 9 menjadi satu. Kami juga dibantu dari alumni untuk melatih siswa,” kata Guru dan Pembina Olahraga SMPN 13 Magelang, Dra. Wiwik Budiati.
Dijelaskannya, persiapan fisik siswa menjadi hal yang paling utama. Kondisi fisik siswa menjadi penentu posisi yang tepat untuk siswa dalam pertandingan.
“Dalam kesehariannya, siswa cenderung ke olahraga futsal. Kita sebagai guru juga harus memperhatikan dan mengarahkan agar tidak hanya futsal saja, namun ke cabang olahraga yang lain. Kita melihat potensi dan bakat dari beberapa siswa, kemudian kita angkat dan kita bina,” ujarnya.
Kejuaraan yang didapat diantaranya, juara 3 Volly Pantai (Insan Teguh kelas 9C dan Indra Nur 8F), Juara 1 lomba lari 100 meter (Imas Maulana kelas 8D), Juara 3 lomba lari 1500 meter (Risqi Rio kelas 7 F), juara 2 estafet (Imas M kelas 8D, Adrian 9E, M Reysel 7C dan Febrian Wahyu 8F), Juara 3 Pencak Silat kategori E (Andini kelas 8A), Juara 3 Pencak Silat kategori G (Dian Nurmala kelas 8A), juara 1 Karate (Harun kelas 8A) dan juara 1 Tenis meja single (Hafizh kelas 9C).
Menurutnya, selain fisik ada hal yang perlu ditingkatkan adalah penguatan mental siswa. Pencapaian prestasi yang baru didapat dianggapnya masih kurang puas, karena dirinya yakin siswanya mempunyai potensi untuk mendapatkan yang lebih.
Salah satu siswa kelas 8D, Imas Maulana kelas 8D mengaku, sebelumnya pernah mendapat juara harapan 2, namun kini berhasil mendapat juara 1 lari lomba lari 100 meter.
“Setiap hari saya latihan seperti senam dan lari yang dibantu oleh alumni. Saya juga latihan ledakan start untuk lari sprint 100 meter,” ujar Imas.
Ditambahkannya, dirinya mendapat arahan untuk tidak makan kenyang terlebih dulu ketika akan bertanding. Hal tersebut bertujuan agar tidak memberatkan badan dan mengurangi kecepatan lari. Selain itu, minum juga harus dikontrol dan ada takarannya.
“Saya diberi arahan Bu Wiwik untuk tidak mengkonsumsi gorengan, minum es dan mengurangi yang manis – manis mengandung gula. Kalau manis dari buah tidak apa – apa, karena itu alami dan sudah saya jalani sekitar satu bulan,” imbuhnya.
Dirinya merasa belum puas dengan prestasi yang sudah diraihnya dan ingin mengikuti jejak kakak alumninya sebagai seorang atlet.
“Insyaallah saya ingin melampauinya yang di tingkat nasional,” tandasnya. (Siedoo)