JAKARTA – Di zaman ini, memasuki revolusi industri 4.0, dunia kerja menuntut adanya campur tangan dan kemampuan teknologi, termasuk bagi perempuan wirausaha. Karenanya, dalam HUT ke – 45 Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengajak IWAPI untuk terus meningkatkan kapasitas dan kualitas perempuan wirausaha. Utamanya di bidang teknologi agar mereka menemukan peluang pasar yang baru dan melebarkan sayap di dunia online.
“Kami memberikan apresiasi kepada IWAPI yang telah memberikan perhatian yang serius bagi peningkatan kualitas dan kapasitas perempuan wirausaha di Indonesia. Kami berharap IWAPI tidak hanya meningkatkan kapasitas dan kualitas perempuan Indonesia saja, namun juga terus menggali potensi – potensi perempuan yang ada di tingkat pedesaan,” katanya.
Menteri Bintang melanjutkan, sesuai dengan amanat Presiden RI, Kemen PPPA memiliki 5 isu prioritas, salah satunya peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan.
“Untuk mengantisipasi pesatnya pertumbuhan teknologi, pemberdayaan dan pengembangan kapasitas perempuan dalam kewirausahaan juga harus mempertimbangkan perkembangan teknologi,” tandasnya.
Ketua Umum DPP IWAPI, Dyah Anita Prihapsari atau akrab disapa Nita Yudi mengatakan, selain berusaha menciptakan dan merekrut lebih banyak perempuan untuk berwirausaha, IWAPI juga terus berusaha untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas perempuan wirausaha agar melek teknologi dan berani menjelajahi dunia online sebagai peluang pasar yang baru bagi mereka.
“Kami telah melakukan Pelatihan Digitalisasi bagi perempuan wirausaha. Tidak hanya di pusat, pelatihan tersebut juga dilakukan di 18 provinsi,” ujar Nita.
Pelatihan Digitalisasi bagi perempuan pengusaha dilakukan oleh IWAPI bekerjasama dengan PT Telkom, Kemenkominfo, Facebook, Google, Blanja.com, dan marketplace lainnya.
“Para pengusaha perempuan yang tadinya bersifat tradisional, harus punya outlet, dan dibebani oleh pembiayaan promosi, dengan beralih ke pasar online mereka bisa meminimalisir dan mengefisiensi pembiayaan produksi. Dengan menjadi pengusaha di dunia online, perempuan bisa bekerja dari rumah dan mempunyai kesempatan untuk membantu menopang ekonomi keluarga,” tutup Nita. (Siedoo)