MAGELANG – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Terpadu (IT) Ihsanul Fikri Pabelan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah mewadahi literasi tulis menulis siswanya. Hal tersebut dituangkan dalam kelompok jurnalistik siswa.
“Kinerja para siswa alhamdulillah sudah baik. Siswa selalu sigap dalam meliput kegiatan di lingkungan sekolah. Bahkan untuk target waktu pengerjaan bisa selesai sesuai waktu yang ditentukan,” kata pembina jurnalistik sekolah, Septiyani Rahmawati.
Ditambahkannya, program – program kerja yang dibuat di awal tahun pelantikan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Diantaranya seperti pembuatan mading yang dalam 1 bulan 2 kali ganti, peliputan, pembuatan poster, lomba literasi, lomba mading kelas dan hal lain yang terkait.
“Untuk anggaran dana, ada beberapa anggaran dari kesiswaan untuk kegiatan – kegiatan bisa mengajukan proposal kegiatan. Ada juga yang memang anak-anak iuran kas organisasi, 1 pekan Rp 5 ribu untuk mading dan beberapa agenda lain yang tidak ter-cover anggaran kesiswaan,” urainya.
Terkait koordinasi, tim jurnalistik membuat agenda rapat bulanan, ditujukan untuk membahas tentang mading dan permasalahan-permasalahan di dalam organisasi.
Waka Kesiswaan, Ahmad Muttaqin, S.TP mengatakan, sebagaimana tagline yang diangkat sekolah yaitu aktif, beprestasi dan berwawasan global. Maka, salah satu organisasi yang diangkat di SMP IT Ihsanul Fikri adalah jurnalistik.
“Meskipun siswa berapa di dalam kompleks asrama pondok, tetapi wawasannya tetap mendunia. Salah satu caranya adalah dengan membuka dunia luar melalui skema organisasi jurnalistik. Maka kemudian kita berikan siswa sebuah ruang untuk mengakses informasi secara langsung atau melalui dunia maya, lalu bisa share ulang kepada teman – teman lainnya di sini,” kata Muttaqin.
Kemudian mencoba memberikan kontribusi kepada bangsa melalui kebaikan di sekolah. Sehingga ketika siswa diberi ruang untuk meliput di sekolah, maka kebaikan itu bisa di-share ke publik melalui tim jurnalistik.
“Berbagai ide kebaikan yang dikeluarkan Ihsanul Fikri bisa dirasakan masyarakat. Tim jurnalistik sudah berumur tiga tahun, sebelumnya masih sebatas ekstra, belum menjadi sebuah organisasi. Hal ini menjadi sebuah ruang ekspresi yang lebih kepada siswa,” ujarnya.
Ketua Jurnalistik Akhwat, Annisa Azka Nadine Wiseman mengutarakan, saat ini terdapat 18 siswa jurnalistik akhwat, terdiri dari kelas 8 dan tim jurnalistik ikhwan ada 19
“Hasil tulisan ditampilkan ke dalam bentuk mading, majalah dan website sekolah. Terbitan majalah ada yang setiap semester dan angkatan,” kata Anniza. (Siedoo)