MAGELANG – Manisnya kenangan persahabatan dan kekeluargaan di masa sekolah dapat menjadi cerita menarik yang dapat ditulis menjadi karya sastra. Seperti dilakukan siswa-siswi SMPIT Ihsanul Fikri Kota Magelang, Jawa Tengah. Mereka berhasil menerbitkan antologi cerpen (cerita pendek) berjudul ‘Kepompong Biru’.
Menurut pengelola perpustakaan sekolah, A’mas Mawardi, S.I.Pust, antologi tersebut merupakan buku perdana hasil kegiatan literasi bahasa yang berhasil diterbitkan. Dijelaskannya, buku itu berisi kumpulan cerita pendek karya siswa kelas VII hingga kelas IX.
A’mas menjelaskan, dalam mengembangkan literasi bahasa pada siswa, pihaknya mengadakan pelatihan menulis bersamaan dengan class meeting beberapa waktu lalu. Pelatihan ini menghadirkan seorang penulis yang membimbing siswa.
Cerpen-cerpen karya siswa dalam pelatihan lalu dikumpulkan dan diseleksi. Kumpulan cerpen itu kemudian dimasukkan ke penerbit. Setelah melalui berbagai tahapan editing dan mendapatkan ISBN, maka terbitlah antologi tersebut.
“Kepompong merupakan fase metamorfosis dari ulat menjadi kupu-kupu, artinya masa bertumbuh seperti anak-anak SMP. Masa sekolah dengan seragam putih-biru, sehingga antologi cerpen itu diberi judul Kepompong Biru,” cerita A’mas.
Plt Kepala SMPIT Ihasanul Fikri Kota Magelang, Agus Nugroho P.S., S.Pd menyambut baik dan mengapresiasi karya siswa tersebut. Hal itu membuktikan bahwa kegiatan literasi dapat dikembangkan di sekolahnya.
Menurutnya, kemampuan berliterasi menjadi modal bagi siswa untuk kehidupan mereka sehari-hari saat ini dan masa depan. Mereka dapat mengembangkannya dengan literasi lain, yang tentu sangat bermanfaat. Karena diharapkan siswa mampu menjadi generasi yang kritis dan kreatif.
“Harapannya, ke depan berbagai literasi dapat dilaksanakan dan dikembangkan di sekolah kami. Seperti literasi keuangan, budaya, sains, digital, dan literasi lainnya. Dan pihak sekolah memberi ruang untuk kegiatan itu,” harap Agus.
Salah satu siswi penulis cerpen dalam ‘Kepompong Biru’, Anya Gifa Razendriya Saffana mengungkapkan, kegembiraannya karena karyanya masuk dalam buku itu. Dia berharap kegiatan literasi terus dapat berkembang di sekolahnya.
“Para guru, karyawan, teman-teman, bahkan orang tua sangat mendukung kegiatan literasi ini. Selain mengasyikkan juga menjadi wadah mengasah kemampuan berliterasi bagi semuanya, terutama para siswa,” ungkapnya.
Diketahui, setelah berhasil terbit antologi cerpen ‘Kepompong Biru’ akan menghiasi perpustakaan-perpustakaan daerah di Jawa Tengah. (Siedoo)