MAGELANG – Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) TwinQ Kids School Kabupaten Magelang, Jawa Tengah berupaya mengembangkan fungsi motorik dan psikologi antara orang tua dan anak. Yang dilakukan sekolah menggelar family gathering, belakangan ini. Kesempatan ini mengundang akademisi dari Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang.
“Jadi ada mata kuliah psikologi perkembangan. Salah satu yang dipelajari adalah tahapan perkembangan anak. Anak-anak seusia PAUD ini harusnya fungsi motorik sudah bisa berjalan dengan baik secara psikologis,” kata Ahmad Liana Amrul Haq, M.Psi Psikolog.
Secara psikologi, usia 4-5 tahun sudah bisa jalan motorik halus dan kasarnya. Dirinya yang dibantu empat mahasiswanya, mencoba melakukan pendekatan kepada anak-anak melalui fun game di lapangan Rindam IV Diponegoro Magelang.
“Sekolah sudah menyediakan alat peraga. Itu sangat membantu dalam pengembangannya. Kemudian saat kegiatan outdoor, motoriknya juga dilatih. Kognitif dan emosinya juga ikut dilatih,” ujarnya.
Kegiatan yang mempunyai unsur kecepatan gerak, konsentrasi dan kerja sama, disitulah hal yang dibangunkan kepada anak. “Misal ada anak yang motoriknya belum jalan, kita ada namanya assesment awal dulu yang harus pakai alat ukur psikologi. Hasil dari alat itu bisa menunjukkan bahwa si anak belum bisa mencapai satu tahap perkembangan tertentu,” jelasnya.
Orang tua juga bisa membantu perkembangan motorik anak dengan berolahraga atau bermain secara rutin bersama anak. Alat ukur berupa skala pertanyaan dan jawaban. Setelah diukur, kemudian akan dirumuskan tentang terapi yang sebaiknya digunakan untuk anak. Pertanyaan biasanya diajukan kepada pihak orang tua.
Ketua Yayasan PAUD TwinQ Kids Dr. Suliswiyadi, M.Ag mengatakan, ada pemimpin-pemimpin bangsa masa depan yang terdidik di Magelang. Jadi ada jiwa patriotisme. “Patriotisme, cerdas dan spiritual, tiga tagline ini yang akan kita usung,” kata Sulis.
“Cerdas secara intelektual dan emosial, kita ingin kecerdasan jamak itu harus terbentuk. Terutama hubungan dengan orang tua, karena selama ini anak-anak disibukkan dengan kecanduan teknologi, sudah kecanduan gadget,” tambahnya.
Hal tersebut mengakibatkan aspek yang tertinggal, seperti adanya gangguan sosial dan gangguan komunikasi. Sejak dini, anak dan orang tua harus dilibatkan untuk kebersamaan. Kegiatan outingclass dinilai perlu dan tidak hanya di kelas, anak-anak harus dikenalkan alam, pekerjaan dan akitivitas di luar. (Siedoo)