SEMARANG – SMK Muhammadiyah Kota Magelang, Jawa Tengah memiliki program Kunjungan Industri. Terbaru, sekolah yang beralamat di Jalan Tidar tersebut menyambangi beberapa perusahaan besar di Semarang. Hal ini tidak lain untuk memberikan gambaran peluang kerja dan gambaran pekerjaan di dunia industri.
“Semarang menjadi kota pilihan untuk melaksanakan kunjungan industri. Selain karena banyak industri besar di sana, Semarang juga merupakan kota yang menjadi rujukan untuk mencari lapangan pekerjaan,” kata Kepala SMK Muhammadiyah, Atiningsih, S.Pd.
Kompetensi keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP), Akuntansi Keuangan dan Lembaga (AKL), Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran (OTKP) dan Farmasi Klinis dan Komunitas (FKK) berkunjung ke PT Nissin Biscuit Indonesia.
Sedangkan untuk kompetensi keahlian Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM) berkunjung di PT Tjokro Bersaudara dan kompetensi keahlian Multimedia (MM) di Balai Pengembangan Multimedia Pendidikan dan Kebudayaan (BPMPK). Semua itu dilaksanakan pada Rabu 8 Januari 2020.
“Kami senantiasa mengajak siswa untuk belajar langsung dengan memberikan pengetahuan yang dapat dilihat langsung kepada siswa, agar siswa sejak awal masuk SMK sudah memiliki gambaran akan bekerja dalam bidang apa ataupun juga membangun usaha,” tambahnya.
Dalam kunjungan industri yang diikuti 135 siswa ini akan dilaksanakan program lanjutan yang dimotori BKK (Bursa Kerja Khusus). Nantinya setiap siswa dapat memperoleh bimbingan dan arahan seputar informasi kerja.
Ketua panitia kunjungan indistri, Latifah, S.Pd menyampaikan, setelah kunjungan ini selesai seluruh siswa juga diwajibkan menyusun laporan kunjungan agar mampu merecord apa yang didapatkan selama kunjungan. Mereka akan dibimbing oleh wali kelasnya masing-masing.
Bonus dari kunjungan industri ini siswa akan di ajak mampir ke objek wisata. Dalam kesempatan kali ini siswa diajak ke Pantai Bandengan untuk belajar tentang pengembangan wisata. “Karena kunjungan indistri ini adalah sarana belajar langsung siswa sehingga waktu yang digunakan untuk keluar lingkungan sekolah bisa optimal,” katanya. (Siedoo)