MAGELANG – Sekolah Menengah Pertama (SMPN) 7 Kota Magelang, Jawa Tengah launching Buku dan Kelas Literasi Inspiratif, Sabtu (14/12/2019). Kesempatan ini dihadiri Komite sekolah, Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Magelang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), dosen Universitas Negeri Tidar (Untidar) Magelang dan alumni angkatan 1988 sebagai tokoh inspiratif.
“Sebelum buku kita launching, kita melantik Club Biblio 2019/2020, semacam tim yang mengurusi literasi di sekolah. Setelah itu kita beri penghargaan kepada siswa yang berhasil meraih prestasi literasi tingkat sekolah,” kata Kepala SMP N 7 Magelang, Drs. Parjopo.
Setiap tahun pihak sekolah memberikan penghargaan kepada siswa di lomba – lomba literasi. Ada lomba tulis cerpen, tulis puisi, pengunjung terbanyak ke perpustakaan dan pembaca buku terbanyak yang disebut sebagai duta baca sekolah.
“Tujuan kita agar siswa semakin semangat ke perpustakaan dan giat mendukung literasi,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, dilakukan penandatangan MoU (Memorandum of Understanding) dengan pihak Untidar. Intinya, SMPN 7 Magelang siap dijadikan tempat untuk pengabdian masyarakat bagi Untidar.
“Di sana ada fakultas pendidikan, pencetak guru, sementara disini membutuhkan guru. Saya pikir kenapa tidak, agar nyambung antara yang mencetak guru dengan kebutuhan guru yang real,” urainya.
Mulai 2020 pihak sekolah akan didampingi dalam hal literasi digital, karya ilmiah remaja dan conversation bahasa Inggris, selama satu tahun.
Selain itu, turut menghadirkan alumni SMPN 7 Magelang untuk mengisi Kelas Literasi Inspiratif. Tujuannya, agar bisa membagikan pengalaman inspiratif dan displin ilmu kepada siswa.
“Salah satu bentuk kegiatan yang kita inginkan adalah alumni – alumni yang sukses, dalam artian pernah berjuang dalam kehidupannya dan layak untuk menginspirasi siswa sekarang,” jelasnya.
Kali ini, SMP N 7 Magelang juga melaksanakan launching buku berjudul “Lembaran Rahasia” yang merupakan kumpulan karya cerita para siswa.
“Ketika kita mencetak buku, kita semacam menyerahkan satu buku untuk diagendakan di perpustakaan Kota Magelang. Jadi kita turut andil juga melengkapi perpustakaan kota sebagai salah satu kekayaan aset buku disana,” ujarnya.
Tidak hanya buku bentuk fisik saja, namun buku karya siswa SMP N 7 Magelang juga dimasukkan ke dalam bentuk e-book dan ada di e-catalogue-nya perpustakaan kota, sehingga dapat dinikmati oleh pubik.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikbud Kota Magelang, Drs. Sahid, M.Pd memberi tanggapan bagus dan semoga bisa ditiru dan menginspirasi sekolah lain. Kemampuan menulis siswa bisa lebih ditingkatkan lagi, tidak hanya cerpen, termasuk tulisan yang lain seperti penelitian.
“Awalnya dari membaca biasanya menjadi penelitian, tingkat pusat ada namanya olimpiade penelitian siswa. Berawal dari membaca itu bisa untuk meneliti, kalau punya bekal teori yang banyak bisa melakukan penelitian dan bisa dilombakan di tingkat nasional,” tutur Sahid. (Siedoo)