MAGELANG – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 11 Kota Magelang, Jawa Tengah menerima penghargaan juara 1 Adiwiyata tingkat Kota Magelang (4/11/2019). Hal tersebut merupakan hasil jerih payah sekolah dalam menciptakan lingkungan yang nyaman untuk kegiatan pendidikan.
“Juara ini bukan karena saya sendiri, tapi kerja keras dari seluruh warga sekolah, dari komite, orang tua, guru, karyawan, termasuk anak – anak,” kata Kepala SMP N 11 Magelang, Al Kukoh Sri Santoso, S.Pd., M.Pd.
Ditambahkannya, kejuaraan tersebut tidak hanya sampai di situ saja, namun akan berupaya untuk selanjutnya bisa memperoleh kejuaran tingkat provinsi dan nasional.
“Mudah – mudahan nanti dengan kerja keras, dibantu dari Dinas Lingkungan Hidup nanti bisa meraih juaran tingkat provinsi dan bisa maju tingkat nasional,” imbuhnya.
Dijelaskannya, penilaian dalam Adiwiyata dinilai komplek. Tidak hanya sebagian namun menyeluruh. Tentunya ada rambu – rambu dan standar untuk menjadi juara. Salah satu contohnya, untuk bangunan kamar mandi saja harus ada standarnya.
“Tidak hanya depannya saja, tapi sampai ke dalamnya. Contoh misalnya ada jalan di lingkungan sekolah diaspal, itu juga ada penilainnya, harusnya minimal paving. Kemudian juga tentang peresapan tanah, pernah banjir atau tidak dan pengolahan sampah, itu semua dicatat nilainya. SMP N 11 Magelang kontribusinya paling tinggi kepada bank sampah di Kota Magelang,” terangnya.
Persiapan jelas ditingkatkan untuk mewakili Kota Magelang ke tingkat provinsi Jawa Tengah. Salah satunya dengan mem-branding sekolah yang nyaman, sejuk dan tertib, sehingga penghuninya merasa kerasan di sekolah.
“Secara administrasi jelas harus tertulis dan tercatat semuanya, tidak hanya secara fisik saja. Bukti fisik dan track record harus tertulis, perlu disinergikan. Tentunya harus dengan tim yang solid,” tegasnya.
Dirinya mengaku sering mengajak dan menghimbau kepada seluruh warga sekolah, untuk selalu tertib melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan kebersihan, ketertiban dan pengelolaan sampah. Pihaknya juga mengkomunikasikan dengan orang tua, agar anak – anak juga mempraktekannya di rumah, tidak hanya di sekolah saja.
“Sehingga ini menjadi suatu kebiasaan, bukan karena ada lomba terus melakukan kebersihan atau kegiatan ketertiban. Tidak harus pada saat mau dinilai terus bersih – bersih bersama, tapi terus menerus yang berkelanjutan menjadi sebuah rutinitas,” ujarnya. (Siedoo)