JAKARTA – Peserta kompetisi Robotik Madrasah tahun 2019 membludak. Selain dari Jawa, pendaftar berasal dari Aceh, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Riau, Nusa Tenggara Barat, Gorontalo.
Lalu ada Sumatera Barat, Papua Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, Bangka Belitung, Sulawesi Selatan, Bali, Jawa Tengah, Banten, dan DI Yogyakarta.
Dari 335 tim yang telah mendaftar secara online hingga 21 Oktober 2019, terpilih 150 tim. Jumlah ini terdiri atas Kategori Rancang Bangun tingkat MI (30 tim), MTs (30 tim), dan MA (30 tim). Peserta lengkapnya klik ini.
Selain itu, ada juga Kategori Robot Pemilah Sampah untuk tingkat MTs (30 tim), dan Kategori Mobil Robot IoT tingkat MA (30 tim).
Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Ahmad Umar menyatakan, bagi peserta yang lolos diwajibkan mengirimkan surat konfirmasi kehadiran dan diupload di web pendaftaran dengan akun pendaftar pada 25 – 29 Oktober 2019.
“Jika dalam waktu tersebut tidak melakukan konfirmasi kehadiran, maka peserta yang lolos akan digantikan oleh peserta cadangan,” katanya dilansir dari kemenag.go.id.
Panitia juga telah mengumumkan peserta dengan status cadangan. Total ada 37 tim dengan status cadangan. Jumlah ini terdiri atas Kategori Rancang Bangun tingkat MI sebanyak 8 tim, MTs 10 tim, dan MA 10 tim.
Untuk peserta cadangan Kategori Robot Pemilah Sampah untuk tingkat MTs sebanyak 4 tim, dan Kategori Mobil Robot IoT tingkat MA sebanyak 5 tim.
“Final Kompetisi Robotik Madrasah tahun 2019 akan dilaksanakan pada 16 – 17 November 2019 di Surabaya,” tandasnya.
Kompetisi Robotik Madrasah ke-5 tahun 2019 mengusung tema : Robots Save The Earth (Green Energy and Environmental Issues) atau Robot Penyelamat Lingkungan. Ahmad Umar mengaku ada peningkatan signifikan jumlah pendaftar kompetisi ini. Menurutnya animo peserta dari tahun ke tahun semakin meningkat.
“Meskipun Jawa Timur, sebagai tuan rumah kompetisi adalah provinsi yang paling banyak mendaftarkan siswa-siswi madrasahnya, namun peserta kompetisi di tahun ini hampir merata berasal dari seluruh provinsi di Indonesia,” ungkapnya. (Siedoo)