SURABAYA – Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Jawa Timur, kembali berprestasi dalam bidang robotika. Kali ini ditorehkan Tim Banyubramanta di bawah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Robotika ITS, yang berhasil meraih Special Award kategori Open dalam ajang First Batu Underwater Robot Challenge di Batu, Minggu (13/10) lalu.
Tim Banyubramanta adalah salah satu tim robot ITS yang bergerak dalam ranah robot bawah air dan robot amfibi. Tim ini memiliki misi untuk menciptakan teknologi berupa robot yang dapat berguna mengekplorasi dan menjaga kekayaan alam bawah laut Indonesia ke depannya.
“Jadi jika (tim) Barunastra hebat di atas permukaan air, harapannya kita hebat di bawah permukaan air,” ungkap Reza Maliki Akbar, General Manager Tim Banyubramanta ITS.
Meski baru saja lahir pada tahun 2018, Tim Banyubramanta ITS ini sudah mengukir beberapa prestasi dalam bidang robotika bawah air. Salah satunya, dalam ajang First Batu Underwater Challenge tersebut yang termasuk dalam rangkaian acara Batu Robotics Week.
“Jadi ini ajang kedua yang kita ikuti, setelah sebelumnya kita masuk sepuluh besar pada ajang lain,” jelas pemuda yang kerap disapa Maliki ini.
Pada ajang gelaran kolaborasi dari Pemkot Batu, Wonderful Indonesia Robot Challenge, dan Jatim Park ini, Tim Banyubramanta mengirimkan dua robot ROV (Remotely Operated Vehicle).
Robot ini membawa misi untuk membawa objek berupa mur yang diibaratkan sebagai kargo dari satu titik tempat ke tempat yang lain dalam arena berbentuk huruf L. Robot ROV yang digunakan pun dikontrol menggunakan wireless remote control dengan frekuensi 2.4 GHz oleh navigator.
Menurut Maliki, tantangan yang ada dalam lomba ini adalah berupa adanya persimpangan yang merupakan tempat mur itu berada untuk diambil dan dipindahkan ke posisi selanjutnya. Selain itu, ada tantangan melewati bump obstacle berupa jalur yang diatur mengecil ketinggiannya pada tempat awal dan akhir setelah ROV membawa muatan mur.
Dikatakan Maliki, penghargaan berupa Special Award yang didapat tim yang dipimpinnya ini pun berasal dari desain ROV yang dibuat tim sendiri. Tim ini memperhitungkan mulai dari pemilihan motor maupun perlengkapan pendukung lainnya. Bahkan salah satu ROV yang dikirim memiliki desain yang sangat besar namun bergerak stabil di bawah air.
“Dari desain itulah juri terkesan kepada ROV kami dan memberikan penghargaan ini,” cerita mahasiswa program Lintas Jalur Departemen Teknik Fisika ITS ini.
Maliki juga menjelaskan bahwa terdapat beberapa kendala yang dialami dalam mempersiapkan tim untuk mengikuti ajang ini. Salah satunya adalah sempat sering berganti baterai DC yang digunakan untuk robot karena dinilai kurang memadai. Selain itu, ROV yang disiapkan juga sering dilakukan trial and error dalam penambahan beban robot.
“Bagian ini yang terlalu lama memakan waktu, namun akhirnya kami berhasil membuat stabil robot kami,” jelas mahasiswa angkatan 2017 ini.
Ia pun berharap dengan penghargaan ini dapat memotivasi Tim Banyubramanta untuk lebih berprestasi lagi ke depannya. Ia juga mengharapkan, nantinya mendapat dukungan lebih dari banyak pihak untuk mengembangkan tim ini.
“Ke depannya, kami juga menargetkan untuk bisa mengikuti ajang robot baik internasional maupun nasional,” tutupnya. (Siedoo)