SURABAYA – Times High er Education (THE) menobatkan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur ke dalam peringkat World University Rankings (WUR) 2020. Dirilis pada awal September 2019 ini, ITS berhasil menjadi salah satu dari enam perguruan tinggi di Indonesia yang masuk dalam ranking tersebut dan bersanding dengan jajaran perguruan tinggi terbaik dunia lainnya.
“Keberhasilan ini merupakan buah karya seluruh sivitas akademika beserta seluruh pimpinan ITS. Pencanangan ITS sebagai universitas kelas dunia atau World Class University (WCU) sendiri sudah dilakukan sejak 10 tahun yang lalu,” kata Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng.
Penilaian yang dilakukan oleh THE didasarkan pada 13 indikator kinerja yang mengukur kinerja universitas dalam empat hal. Meliputi pengajaran, penelitian, transfer pengetahuan, dan internasionalisasi. Berhasil mendapat skor keseluruhan dalam rentang 10,7 hingga 22,1, ITS berhasil bertengger pada posisi 1001+.
Skor tersebut, berasal dari skor pengajaran sebesar 19,6; skor penelitian sebesar 11,1 yang didapat dari jumlah dan reputasi penelitian. Serta skor publikasi ilmiah internasional sebesar 23,4. Kemudian sinergi ITS dengan dunia industri diganjar skor sebesar 62,6; serta kegiatan internasionalisasi mendapat skor sebesar 34,7.
THE merupakan salah satu lembaga kredibel dunia yang menyajikan data kinerja universitas. Khususnya pada pemeringkatan universitas top global.
Pada pemeringkatan WUR 2020, terdapat hampir 1.400 universitas dari 92 negara yang berhasil merebut posisi top global. Termasuk di antaranya ITS dan lima universitas lainnya di Indonesia.
“Yakni ketika ITS bertransformasi statusnya menjadi Badan Layanan Umum (BLU) dan berlanjut hingga era Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH),” jelasnya.
Skor tinggi dalam hal sinergitas bersama industri didapat dari kesuksesan ITS dalam mengembangkan PT ITS Tekno Sains. Dari situlah inovasi dan invensi sivitas akademika ITS lahir dan berkembang hingga masuk dunia industri.
“Dari sana berbagai kerjasama dengan industri yang berimplikasi terhadap pendapatan ITS dapat dipacu lebih luas, dengan layanan yang lebih mudah,” tutur guru besar Teknik Elektro tersebut.
Seperti diketahui, perusahaan yang dipimpin oleh Dr Ir I Ketut Gunarta MT ini telah berhasil mendanai hingga 65 persen biaya operasional ITS. Dituturkan oleh Ashari, saat ini, perencanaan program dan anggaran ITS tahun 2020 sedang disusun dengan harapan pencapaian yang terus naik secara eksponensial dari tahun sebelumnya.
Ashari menyatakan bahwa perencanaan tersebut dilakukan dengan cermat, dan disertai pengawalan pelaksanaan program yang intensif.
“Dengan begitu, diharapkan pencapaian posisi peringkat tahun depan akan semakin baik,” tegas dosen yang pernah menjabat sebagai Kepala Jurusan Teknik Elektro ITS tersebut.
Di samping itu, tambah Ashari, keberhasilan ITS juga tak lepas dari motivasi kerja yang diterapkan. Yakni LOR, yang merupakan akronim dari Layanan, Output, dan Reputasi.
“Beri Layanan prima, ciptakan Output unggul, dan raih Reputasi terbaik,” jelasnya. (Siedoo)