Siedoo, Memiliki IPK tinggi dambaan bagi setiap mahasiswa. Terlebih nilainya selangit. Ya, Misael Natanael, mahasiswa Jurusan Fisika, FMIPA-ITB berhasil lulus dengan IPK tertinggi pada Wisuda Juli ITB Tahun Akademik 2018/2019.
Pria kelahiran Bogor 21 Juni 1997 itu berhasil menyelesaikan studi sarjananya dengan IPK nyaris sempurna, yakni 3,99.
Skripsinya berjudul “Rekayasa Gelombang Hambur dari Sistem Banyak Nano Partikel” berhasil mengantarkannya untuk ikut konferensi Internasional Fiskal Optik yang diadakan Himpunan Optika Indonesia di Ukrida.
Ia pun membeberkan resep agar bisa begitu. Mulai dari membagi waktu, hingga kegiatan organisasi di kampusnya.
Dalam memanfaatkan waktu, Misael memaksimal mungkin dalam hari-harinya, dari pagi sampai sore.
Baginya, kegiatan akademik memang menjadi tujuan utamanya berkuliah di ITB. Selama empat tahun menempuh pendidikan sarjana di ITB, Misael mengaku jarang begadang.
“Harus pinter-pinter menghargai waktu. Sebisa mungkin dimanfaatkan dengan baik,” katanya melansir dari itb.ac.id.
Begadang pun sebisa mungkin selalu ia hindari mengingat pentingnya menjaga kondisi tubuh untuk selalu dalam keadaan bugar dan sehat.
Selain mampu memanajemen waktu dengan sangat efesien, Misael juga seringkali belajar terlebih dahulu materi kuliah yang akan dijelaskan dosen.
“Waktu libur pun kadang juga belajar, karena memang suka,” katanya.
Ia percaya, jika kita menyukai apa yang kita kerjakan, pasti hasilnya juga bisa membanggakan.
Namun, tak dapat dipungkiri jika kegiatan berorganisasi yang selama ini ia geluti membuatnya mengenal lebih banyak orang dan memiliki kemampuan softskills lebih baik.
Ia pun sempat menjadi wakil ketua penyusun PHIWIKI, buku kumpulan latihan soal Fisika pada edisinya 2018/2019 lalu.
Misael mengaku memang suka belajar Fisika. Bahkan sejak masih bersekolah di SMA, ia pernah mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) Fisika.
Di sela kesibukannya, Misael tidak hanya fokus di kegiatan akademik saja, melainkan juga aktif mengembangkan diri di Himpunan Mahasiswa Fisika (HIMAFI) ITB dan Unit Bulu Tangkis (UBT) ITB.
Ia juga tercatat pernah menjadi seorang badan pengurus dan ketua kaderisasi di unit olahraga ini pada tahun 2016.
“Di kampus jangan cuma belajar saja. Usahakan agar akademik dan kegiatan berorganisasi bisa seimbang,” ujarnya.
Selama kuliah di ITB, Misael telah beberapa kali menjadi asisten dosen di sejumlah mata kuliah Fisika, di antaranya Fisika Dasar, Fisika Modern, Fisika Magnet, dan Fisika Kuantum. (*)