JAKARTA – Di momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) bulan ini, peserta Kawah Kepemimpinan Pelajar (KKP) berkesempatan bertemu dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy. Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Malang ini memberi pesan kepada mereka.
Muhadjir optimis di tangan peserta KKP ini, generasi tahun 2045, Indonesia akan jauh lebih hebat dibandingkan generasi sekarang. “Teruslah bersemangat dan tulus menguatkan pendidikan dan memajukan kebudayaan Indonesia,” katanya dalam siaran persnya.
Dinyatakan, para siswa harus membangun mimpi yang besar untuk menggapai cita-cita. Selain itu penting untuk menjalin komunikasi dengan sesamanya lewat jejaring alumni KKP.
“Bermimpilah selama bermimpi itu tidak dilarang. Tidak ada yang melarang Anda menjadi presiden, pengusaha, guru dan lainnya. Manfaatkan sebaik mungkin pengalaman Anda selama berada di sini dan bertemu dengan teman sebaya kalian dari seluruh daerah di Indonesia,” pesan Mendikbud.
Ditambahkan, kegiatan KKP adalah momentum yang tidak terjadi setiap saat dan dialami oleh banyak orang. “Bangunlah jejaring di antara kalian dan peliharalah itu sampai nanti kalian sukses di bidangnya masing-masing. Jejaring inilah yang sangat penting untuk membangun kesuksesan Anda dan Indonesia ke depan,” ujarnya.
Seorang yang bercita-cita menjadi pemimpin di manapun, jika tidak memiliki jaringan yang kuat dan hubungan yang baik dalam pergaulan sehari-hari maka tidak dapat menghasilkan kinerja dan prestasi yang baik. Oleh karena itu Mendikbud mendorong peserta KKP manfaatkan pertemuan ini untuk membangun jaringan masa depan dan menjadikan hal ini sebagai rencana jangka panjang 20 hingga 30 tahun ke depan.
“Tanamkan dalam diri anda bahwasannya saya adalah pemimpin, sehingga pemahaman ini terus melekat dalam diri anda dan memberikan pengaruh positif dalam kepribadian kalian. Sejak dari sekarang, kalian tanamkan sikap seorang pemimpin yang antikorupsi bukan hanya soal materi, tapi kejujuran yang anda tanamkan dalam segala hal akan membantu anda menjadi pribadi yang baik serta terhindar dari perilaku menyimpang,” ujar Mendikbud.
Berdiskusi dengan Walikota Bogor Bima Arya
Peserta KKP awal Mei ini berkesempatan mengunjungi Kebun Raya Bogor. Di sini para siswa dapat melihat berbagai macam tanaman dengan susasana yang sejuk dan asri. Namun yang sangat spesial dalam acara. Yakni, bertemu dengan sosok pemimpin muda dan inspiratif Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto.
Bima Arya meyambut dengan sangat antusias kedatangan 272 peserta KKP dari seluruh Indonesia. Ia berpesan agar pelajar Indonesia giat belajar, gali potensi dalam berorganisasi, dan dapat mengatur waktu dengan baik antara belajar dan berorganisasi.
“Menjadi walikota/bupati memang melalui politik, namun ada yang lebih penting dari itu semua yaitu belajar dengan giat dan aktif di lingkungan masyarakat. Jika kalian senang berorganisasi, manfaatkan waktu sebaik mungkin agar tidak mengganggu waktu belajar,” cerita Bima memotivasi peserta.
Ia juga bercerita ketika SMA dirinya aktif mengikuti berbagai macam kegiatan di sekolah, dan ini penting untuk dijadikan pengalaman menuju kesuksesan.
Tak henti-hentinya Bima Arya dihujani banyak pertanyaan dari peserta, mengenai kepemimpinan. Salah satunya Jovanka, siswa asal Taruna Nusantara Magelang ini menanyakan apa yang Arya lakukan sebagai pemimpin di kota Bogor.
“Menjadi pemimpin harus meletakkan sikap jujur diatas banyak hal. Memimpin itu adalah ajang untuk kita mewujudkan tujuan bersama, bukan tujuan pribadi,” Jawab Bima Arya.
Jovanka yang saat ini menjabat sebagai Ketua OSIS di SMA Taruna Nusantara Magelang ini mengaku mendapatkan banyak ilmu kepemimpinan dari Arya Bima.
“Menjadi pemimpin adalah seseorang yang mampu membawahi orang-orang yang dipimpinnya untuk mewujudkan kepentingan bersama. Sebagai ketua OSIS, saya memegang prinsip bapak pendidikan kita, Ki Hajar Dewantara,” tandasnya. (Siedoo)