PAPUA BARAT – Pemerintah pusat diminta menyikapi permohonan dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) yang meminta alokasi tenaga pendidik (dosen) dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS). Permintaan tersebut disampaikan Anggota Komisi X DPR RI Jimmy Demianus Ijie guna memperbaiki kualitas pendidikan di Papua Barat.
“Saya juga mengharapkan agar kebijakan mendirikan universitas jangan seperti jamur di musim hujan, harus dibatasi. Karena akhirnya sebuah lembaga pendidikan hanya menghasilkan orang yang sekedar punya ijazah, namun tidak terpakai lapangan kerja,” katanya dilansir dari dpr.go.id.
Ditegaskan, penting bagi instansi pendidikan di Papua Barat untuk membenahi kualitas dari pendidikan yang didirikan oleh lembaga tersebut. Sehingga lulusan atau output yang dihasilkan bisa langsung terserap oleh lapangan kerja.
“Jangan lagi jadi beban pengangguran. Kalau tidak terima jadi pegawai negeri, ujung-ujungnya minta merdeka. Itu tidak boleh terjadi,” tegas Jimmy.
Selain itu, ia mengusulkan agar pemerintah membuka jalur transportasi internasional yang menghubungkan Papua Barat dengan Republik Palau. Disampaikan Jimmy, Palau merupakan salah satu negara oceania yang menjadi incaran para wisatawan. Di negara berpenduduk 21 ribu jiwa ini, tingkat kunjungan wisatawan pertahunnya mencapai 141 ribu penngunjung.
“Palau merupakan salah satu negara tetangga kami yang paling dekat dengan Raja Ampat. Kalau menggunakan kapal cepat, hanya 4 jam untuk sampai di ibu kota negara Palau itu. Bila sudah ada penerbangan internasional, dari Koror ke Sorong hanya ditempuh dalam waktu 40 menit. Saya yakin bila dipenuhi, kunjungan wisatawan asing akan meningkat,” terang Jimmy.
Dari situlah menurut Jimmy akan ada celah dan ruang ruang bagi Pemerintah Provinsi Papua Barat untuk mendulang pendapatan dari sektor pariwisata.
“Kalau itu pendekatannya tidak bisa dengan teori-teori, nanti begini, nanti begini, itu tidak bisa. Lakukan saja. Orang-orang Papua terampil kok,” tegas Jimmy.
Ia menyarankan kepada Gubernur Papua Barat agar pemandu wisata yang ada di Raja Ampat kelak dikirim untuk studi banding ke Koror, Palau. Mengingat terdapat kesamaan budaya antara Palau dengan Papua Barat, namun penduduknya bisa menjaga kebersihan destinasi wisata, pantainya dirawat dengan baik, sehingga mendatangkan income yang besar bagi negaranya.
“Harapan kami, begitu nanti ada penerbangan langsung dari Koror ke kota Sorong, saya yakin Raja Ampat, Tambraw, Teluk Wondama serta spot wisata yang ada di Papua Barat, akan dibanjiri pengunjung,” pungkasnya. (Siedoo)