Siedoo.com -
Nasional

Seleksi P3K Kemenag Mendadak Ditunda, Mengapa?

JAKARTA – Pelaksaan seleksi Pengadaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) untuk Guru dan Dosen tahap I Tahun 2019 di bawah Kementerian Agama (Kemenag) ditunda. Seleksi P3K tahap I ini akan dilakukan pada tahap II.

Secara nasional, seleksi P3K direncanakan dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama dilakukan pada rentang Februari – Maret; tahap II Mei – Juni; dan tahap III pada September – Oktober.

“Seleksi P3K tahap I kita tunda hingga pengadaan tahap II,” kata Kepala Biro Kepegawaian Setjen Kemenag Ahmadi dilansir dari kemenag.go.id.

Seleksi P3K Kemenag tahap I diikuti oleh tenaga eks honorer guru dan dosen. Kemenag telah mengusulkan 20.790 formasi, terdiri dari 20.719 guru dan 71 dosen.

Jumlah ini adalah bagian dari 42.539 eks tenaga hororer K II Kementerian Agama yang sudah terekam dalam database BKN dan sudah ikut ujian pada tanggal 3 November 2013. Selain tenaga guru dan dosen, mereka adalah tenaga administrasi umum, penyuluh agama, dan lainnya.

“Tenaga eks honorer K-II guru dan dosen yang sudah mendaftar pada seleksi tahal I, agar terus memantau info pengadaan P3K,” tandasnya.

Penundaan seleksi tahap I ini, kata Ahmadi, disebabkan masih ada kebutuhan koordinasi antara satuan kerja dengan Kemenag pusat dan Panitia Seleksi Nasional (Panselnas). Sebab, tenaga honorer eks K-II Guru dan Dosen Kemenag tersebar di seluruh provinsi.

“Kita akan koordinasikan terlebih dahulu antar pihak. Untuk yang sudah daftar, silahkan memantau perkembangannya di website Kementerian Agama atau BKN,” tutupnya.

Di sisi lain, dilansir dari faktualnews.co, Kepala Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan (BKD PP) Kabupaten Jombang, Senen, mengaku tahun ini pihaknya tidak membuka seleksi untuk formasi P3K. Ini karena proses pengadaan pegawai pemerintah ini membutuhkan alokasi anggaran yang lebih besar. Sementara kemapuan APBD Jombang sangat terbatas.

Baca Juga :  Guru Hendaknya Menjadi Teladan dalam Bermedsos

Dijelaskan, Pemkab Jombang membutuhkan sekitar 474 pegawai beberapa formasi P3K. Itu menurutnya membutuhkan anggaran sebesar Rp 22 miliar untuk beban gajinya. Sehingga, seleksi baru akan dibuka pada tahun depan.

“Kami sudah terima kedatangan honorer K2 kami apresiasi, kami ingin ikut libatkan dalam seleksi pengadaan P3K. Namun pada sisi anggaran kami belum siap karena APBD sudah ditetapkan sementara tahun ini kami tidak mendapat penambahan anggaran DAU tahun ini,”pungkasnya. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?