MALANG – Ada perbedaan antara entrepreneurial university dan entrepreneur university. Jika entrepreneur university, perguruan tinggi hanya mencetak para pengusaha melalui proses pendidikan yang ada di dalamnya.
Namun yang ingin dicapai Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya Jawa Timur adalah entrepreneurial university. Dimana kampus akan menghasilkan lulusan dalam berbagai bidang yang memiliki jiwa entrepreneur.
“Itu yang kita (ITS,red) akan tanamankan kepada para mahasiswa. ITS tidak hanya mencetak pengusaha namun lebih dari itu, ITS memiliki misi untuk membangun bangsa secara menyeluruh,” kata Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MScES PhD.
Apa yang disampaikan rektor itu saat gelaran Rapat Kerja (Raker) 2018 yang mengusung tema Evaluasi Kinerja ITS 2015-2018 dan Rencana Tindak Lanjut serta Transformasi Organisasi Menuju Entrepreneurial University di Ijen Suites Hotel, Malang, 18 – 20 Desember 2018. Melalui acara ini, ITS mencanangkan transformasi organisasi menuju Entrepreneurial University di tahun 2035 mendatang.
Raker ini dilakukan guna untuk mengevaluasi kinerja ITS selama empat tahun berjalan dan juga untuk mengetahui capaian ITS dalam kurun waktu tersebut. Karena pada prinsipnya kita perlu mengevaluasi yang sudah kita lakukan. Sudahkah menuju ke arah yang benar apa belum, terutama kita (ITS, red) sebentar lagi akan menuju era kepemimpinan yang baru, katanya.
“Selain itu, hal penting yang perlu digarisbawahi dalam raker 2018 ini adalah bagaimana menentukan langkah ke depan ITS. Yaitu menentukan langkah strategis dalam mewujudkan misi ITS menjadi entrepreneurial university,” ujarnya.
Guna mewujudkan misi ITS, ITS akan serius membangun Technology Transfer Office (TTO). Di mana TTO ini nantinya akan digunakan sebagai fasilitas untuk mewadahi hasil-hasil peneliti di lingkup ITS untuk proses hilirisasi hingga produk penelitian tersebut bisa dipasarkan. Baik dalam lingkup nasional maupun internasional.
Untuk mendukung ITS dalam menyusun langkah strategis tersebut, dalam raker 2018 ini ITS juga menghadirkan pakar dalam bidang industri pembangunan dan penyelenggaraan TTO yaitu Elwin Adririanto. Elwin juga merupakan alumni Teknik Fisika ITS tahun 1996, yang saat ini juga merupakan ahli dalam bidang software engineering dan menjadi konsultan senior di PT KAI untuk teknologi informasi sistem safety engineering.
Elwin juga mengatakan, saat ini ITS sudah sangat siap dalam membangun TTO, ia meyakini sumber daya manusia di ITS sudah mumpuni. Berbagai penelitian dan produk-produk teknologi inivasi ITS juga sudah diakui oleh pemerintah dan masyarakat secara luas.
Target tahun 2035 menurutnya itu terlalu lama. Ia optimistis jika hal ini dikerjakan secara serius oleh ITS tahun 2025 pun ITS sudah mampu mencapai target entrepreneurial university tersebut.
“Dirinya sebagai salah satu alumni dari ITS juga meyakini, banyak sekali para alumni hebat ITS di luar sana yang akan merasa terpanggil. Jika ITS membutuhkan mereka untuk ikut membantu dalam proses tranformasi ITS menuju entrepreneurial university ini,” jelasnya. (Siedoo)