SEMARANG – Mengutip dari ungkapan indah Nelson Mandela: “No one is born hating another person because of the colour of his skin, or his background, or his religion. People must learn to hate, and if they can learn to hate, they can be tought to love, for love comes more natural to the human heart than its opposite.”
(Tidak ada yang dilahirkan membenci orang lain karena warna kulitnya, atau latar belakangnya, atau agamanya. Orang-orang harus belajar membenci, dan jika mereka bisa belajar membenci, mereka bisa jadi tangguh untuk mencintai, karena cinta datang lebih alami ke hati manusia daripada kebalikannya).
Terinspirasi dari tantangan dunia kerja yang ditimbulkan oleh perbedaan lintas kultural di hampir seluruh penjuru dunia maka Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro bersama komunitas pengembangan sumber daya manusia, HR 24/7 menyelenggarakan International Webinar bertajuk “Behind the Cross-Cultural Issues on HR in 21 Century”.
Ketua Program HR 24/7, Rizki Priyoko menjelaskan, topik yang bersifat internasional tersebut tentunya menjadi daya tarik tersendiri. Karena masing-masing negara memiliki permasalahan tersendiri dalam dunia pengembangan sumber daya manusia. Pembahasan mengenai perbedaan tingkat ekonomi, sosial, ras dan gender masih menjadi isu domestik yang memiliki kesamaan global.
“Dapat dikatakan, International Webinar kali ini seperti merajut kesamaan problematika lintas kultural pengembangan sumber daya manusia yang terjadi secara global,” jelasnya.
Untuk mengetahui lebih jelas tentang permasalahan-permasalahan lintas kultural di dunia HR (human resource), Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro mengundang pemateri-pemateri hebat di bidang keilmuannya dan berasal dari berbagai benua. Setiap pembicara akan berbagi prespektif, wawasan maupun muscle knowledge yang berbeda.
Pada webinar yang akan diselenggarakan selama dua hari, tanggal 7-8 Agustus 2020 tersebut, akan dibuka langsung oleh Rektor Universitas Diponegoro Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum. Kemudian pada hari kedua akan dibuka oleh Prof. Dr. Ir. Budiyono, M.Si. selaku Dekan Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro.
Acara akan menghadirkan narasumber dari Tanzania, Australia, Britania Raya, Madagaskar, Kroasia, Uganda dan tentunya tuan rumah Indonesia. Webinar akan dipandu oleh James Kalimanzila dan Girinda Putri Ardana, S.Pd., M.Sc. selaku moderator.
Sementara Dekan Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro, Pof. Budi mengatakan, acara ini akan membuka wawasan global dalam dunia kerja bagi lulusan Sekolah Vokasi. Sehingga isu lintas kultural yang terjadi di masa dapat dicermati dengan bijak.
“Saya mengajak seluruh lapisan mulai dari praktisi, akademisi, dan mahasiswa untuk mengikuti kegiatan yang bermanfaat ini,” ucapnya. (Siedoo)
MESIR, siedoo.com - Cerminan semangat Kartini tidak hanya di Indonesia. Tetapi juga di luar negeri. Seperti di Sekolah Indonesia Cairo…
MAGELANG, siedoo.com - APBD Kabupaten Magelang Tahun Anggaran 2024, di luar dana BOS dan BOP yaitu sejumlah Rp. 2.846.024.678.481. Sampai…
SURABAYA, siedoo.com - Tim mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menginovasikan sebuah sistem penanganan kesehatan personalized medicine berbasis metaverse bernama…
MAGELANG, siedoo.com - Wali Kota Magelang, dr. Muchamad Nur Aziz melepas 160 atlet termasuk pelatih/official Kota Magelang di Pendopo Pengabdian Kota Magelang,…
SURABAYA, siedoo.com - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil menempati posisi terbanyak kedua perguruan tinggi dengan proposal yang mendapatkan pendanaan…
JAKARTA, siedoo.com - Pelajar kelas 10 Sekolah Insan Cendekia Madani, Ronald Rauf Nurima, meraih prestasi gemilang dengan menyabet medali emas…