Opini

Pemakaian Bahasa Ibu dalam Keluarga Permudah Proses Pendidikan Karakter Anak

Siedoo, Melestarikan bahasa ibu menjadi kewajiban setiap warga negara Indonesia. Mengingat, menjadi pendukung dan memperkaya bahasa Indonesia. Seperti kita tahu setiap bulan Februari diperingati Hari Bahasa Ibu Internasional (Internasional Mother Language Day), tepatnya 21 Februari.

Indonesia memiliki jumlah bahasa terbanyak kedua di dunia setelah Papua Nugini. Sejak 1991, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah memetakan bahasa ibu atau bahasa daerah. Yakni, sebanyak 718 bahasa yang teridentifikasi dan 11 di antaranya telah punah atau tidak ada lagi penuturnya.

Upaya pelindungan bahasa dan sastra di Indonesia telah dilakukan Kemendikbud sejak 1991 lalu. Diketahui dari 718 bahasa yang telah teridentifikasi atau terpetakan, 90 di antaranya telah dilakukan kajian berdasarkan status atau vitalitas bahasa. Sebanyak 21 bahasa dari jumlah tersebut telah terkonservasi dan 24 bahasa terevitalisasi serta 314 bahasa tervalidasi.

Sebagai pewaris bahasa ibu, maka kita wajib melestarikannya agar tidak punah akibat tidak ada lagi penuturnya. Yang lebih penting lagi justru lewat bahasa ibu inilah nilai-nilai karakter lebih mudah ditanamkan kepada anak. Sehingga komunikasi menggunakan bahasa ibu di lingkungan keluarga sangat penting.

Terbukti di era modern ini, anak yang terbiasa dilatih berkomunikasi dengan bahasa selain bahasa ibu, sulit berbahasa ibu atau memahami bahasa ibu. Bahkan sulit diajari bahasa ibu melalui pelajaran bahasa daerah. Meskipun dia pandai berbahasa Indonesia. Namun perlu kita tahu dan memahami, bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu, meskipun banyak penuturnya.

Karena bahasa ibu adalah bahasa yang pertama kali dipelajari seseorang sejak kecil secara alamiah. Bahasa ibu sarat dengan nilai-nilai karakter yang penting dimiliki anak. Sehingga mewujudkan generasi berkarakter Indonesia lebih mudah melalui bahasa ibu.

Pemakaian bahasa ibu atau bahasa daerah pada hakekatnya bukanlah menggunakan bahasa feodal atau bahasa yang tidak up to date. Tetapi justru bahasa yang menghargai orang lain baik saat berkomunikasi langsung atau tidak. Maka sebaiknya bahasa ibu tetap digunakan, dilesatarikan sebagai sarana pendidikan karakter anak di lingkungan keluarga.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, penduduk Indonesia berusia di atas 5 tahun yang masih menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari sebanyak 79,5 persen. Tetapi, dalam konteks sosial budaya di Indonesia, konsep bahasa ibu ini tidak serta merta dan secara sederhana dapat dilihat dari pemakaian bahasa sehari-hari hingga tahun 1999. Menurut sebuah penelitian, ada 6 (enam) hingga 10 (sepuluh) bahasa Ibu hilang setiap tahunnya.

Demikian laporan UNESCO ketika mengadakan konferensi di markasnya, Paris, Prancis pada November 1999. Hingga saat itu di dunia ini tercatat tinggal 6.703 bahasa ibu.

Ingat, ketika anak menguasai bahasa ibu atau bahasa daerahnya sendiri, maka akan lebih mudah mempelajari bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa lainnya. Termasuk menerima pendidikan karakter baik di rumah maupun di lembaga pendidikan di mana dia menimba ilmu. (*)

Narwan,  S. Pd

Guru di Kabupaten Magelang

Jawa Tengah

Apa Tanggapan Anda ?

Recent Posts

Peringati Hari Kartini, Sekolah Indonesia Cairo Gelar Upacara Bendera

MESIR, siedoo.com -  Cerminan semangat Kartini tidak hanya di Indonesia. Tetapi juga di luar negeri. Seperti di Sekolah Indonesia Cairo…

10 jam ago

Capaian Triwulan I Tahun 2024 di Kabupaten Magelang Relatif Lebih Baik

MAGELANG, siedoo.com - APBD Kabupaten Magelang Tahun Anggaran 2024, di luar dana BOS dan BOP yaitu sejumlah Rp. 2.846.024.678.481. Sampai…

24 jam ago

Berikut Sistem Penanganan Medis Berbasis Metaverse yang Gagasan Mahasiswa ITS

SURABAYA, siedoo.com - Tim mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menginovasikan sebuah sistem penanganan kesehatan personalized medicine berbasis metaverse bernama…

2 hari ago

Ikuti POPDA Eks Kedu, 160 Atlet dan Official asal Kota Magelang Dilepas

MAGELANG, siedoo.com - Wali Kota Magelang, dr. Muchamad Nur Aziz melepas 160 atlet termasuk pelatih/official Kota Magelang di Pendopo Pengabdian Kota Magelang,…

3 hari ago

Luar Biasa! ITS Naik Peringkat II Pendanaan PKM Terbanyak Nasional

SURABAYA, siedoo.com - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil menempati posisi terbanyak kedua perguruan tinggi dengan proposal yang mendapatkan pendanaan…

3 hari ago

Dua Pelajar Indonesia Raih Emas dalam Ajang Internasional di Australia

JAKARTA, siedoo.com - Pelajar kelas 10 Sekolah Insan Cendekia Madani, Ronald Rauf Nurima, meraih prestasi gemilang dengan menyabet medali emas…

4 hari ago