Opini

Pesantren Kilat Membentuk Karakter Akhlakul Karimah

Siedoo, Saat bulan Ramadhan tiba, biasanya sekolah-sekolah tidak libur selama bulan itu. Justru banyak sekolah melaksanakan program yang disebut ‘Pesantren Kilat’. Dalam kegiatan ini masing-masing sekolah melaksanakan dengan kegiatan yang variatif.

Kegiatan pesantren kilat didukung oleh program sekolah sebagai lembaga pendidikan. Sekolah dituntut tidak semata mengedepankan aspek akademis dalam pembelajaran, tetapi juga memerhatikan aspek akhlak dan moral sebagai upaya pembentukan karakter.

Bulan Ramadhan merupakan momentum untuk menyadarkan kembali pentingnya akhlak dan moral di sekolah. Pesantren kilat sebagai bagian dari pembelajaran akhlak, moral, dan agama yang integratif. Kegiatan ini dapat diisi dengan kegiatan yang tidak monoton membaca dan mengkaji Alquran saja.

Bisa juga dengan nonton bareng film religi dan ceramah yang menekankan peningkatan iman dan taqwa di kalangan siswa. Bisa juga dengan kegiatan literasi seperti menulis puisi-puisi religi kemudian membacakannya.

Bahkan dapat juga dengan pembelajaran tentang orasi, ceramah keagamaan, dengan bimbingan guru atau mengundang ahli di bidangnya. Yang pasti semua kegiatan mengarah pada pembentukan karakter akhlakul karimah yang wajib dimiliki siswa.

Hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Di mana nilai akhlak, termasuk agama, minimal harus baik agar siswa bisa lulus.

Materi yang ditekankan selama pesantren kilat berlangsung, dapat berupa akhlak, tauhid, akidah, ibadah, sejarah Islam, dan evaluasi praktik pada akhir kegiatan. Sedangkan praktiknya disesuaikan dengan gagasan masing-masing sekolah untuk mengemasnya.

Pintar memang penting, tetapi karakter jauh lebih penting. Sehingga, pendidikan di sekolah hendaknya lebih menekankan aspek pembangunan karakter (character building), tidak hanya mementingkan aspek akademis atau kompetensi keahlian semata.

Karena selama ini terjadi salah kaprah. Yang ditekankan lebih competence building, bukan character building. Melalui kegiatan Pesantren Kilat dapat mengoreorientasi pembentukan karakter, sehingga generasi ke depan punya karakter akhlakul karimah. (*)

 

 

*Yayan Rusyanto
Pemerhati pendidikan tinggal di Cilacap, Jawa Tengah.

Apa Tanggapan Anda ?

Recent Posts

Empat Rektor Dilantik, Tingkatkan Kualitas Layanan Pendidikan

JAKARTA, siedoo.com - Peningkatan kualitas layanan diberikan tempat tertinggi dalam kebijakan Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya untuk memastikan apa yang…

24 jam ago

ITS Luncurkan Prodi S1 Bisnis Digital

SURABAYA, siedoo.com -  Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) meluncurkan Program Studi (Prodi) S1 Bisnis Digital. Peluncuran perdana Prodi Bisnis Digital…

2 hari ago

Fikes UNIMMA Gelar Reuni Akbar, Ketua Alumni: Mikul Dhuwur Mendem Jero

MAGELANG, siedoo.com - Reuni akbar lintas angkatan digelar Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA). Temanya “Eratkan Kebersamaan, Wujudkan…

3 hari ago

Guru Besar UPH Dorong Perdamaian Melalui Penelitian Sensitivitas Konflik

TANGERANG, siedoo.com - Prof. Dr. Edwin Martua Bangun Tambunan, S.I.P., M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas…

4 hari ago

Lomba Wana Lestari 2024, UKM MENTARI UNIMMA Siap Berlaga Tingkat Nasional

MAGELANG, siedoo.com - Berdasarkan hasil penilaian administrasi oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah, Unit Kegiatan Mahasiswa…

5 hari ago

TMMD Sengkuyung Tahap II di Magelang Percepat Pelaksanaan Pembangunan

MAGELANG, siedoo.com - Pj Bupati Magelang Sepyo Achanto mengatakan Program TMMD Sengkuyung Tahap II merupakan salah satu kegiatan terpadu yang…

6 hari ago