Tokoh

Efisiensikan Sistem Tata Udara, Randi Bergelar Doktor

Siedoo, Dalam konstruksi gedung tinggi ditemukan fakta. Pendingin udara atau air conditioner (AC) mengambil konsumsi energi tertinggi dibandingkan elektronika lainnya.

Hal tersebut menjadi perhatian Randi Purnama Putra, mahasiswa program doktor Departemen Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur. Ia melakukan penelitian untuk efisiensi energi dalam sistem tata udara.

Melalui disertasi berjudul Studi Numerik dan Eksperimen Reduksi Pressure Drop pada Square Elbow 90 Derajat dengan Penambahan Circular Tubulator, Randi berhasil sandang gelar doktor usai sidang terbuka promosi doktor di Ruang D-201 Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem (FTIRS) ITS, Februari lalu.

Lelaki yang berhasil menyelesaikan studi doktoralnya hanya dalam tujuh semester ini menjelaskan, saluran udara (ducting) merupakan komponen penting dalam sistem tata udara. Hal tersebut dikarenakan ducting memegang peranan untuk mensirkulasikan udara dari suatu ruangan ke ruangan lainnya.

Dalam penggunaan AC, menurut Randi, ducting menyumbang konsumsi energi yang cukup besar. Yakni sebanyak 10 persen dari total energi yang dibutuhkan AC.

“Jika konsumsi energi oleh ducting system dapat dikurangi, maka konsumsi energi AC akan lebih efisien pula,” papar Randi.

Mahasiswa yang lulus sebagai doktor ke-13 dari Departemen Teknik Mesin ITS itu melanjutkan, konstruksi ducting sendiri terdiri dari berbagai komponen penunjang. Seperti katup (valve) yang mengatur debit aliran udara, guide vane yang dapat mengarahkan aliran, dan elbow 90 derajat untuk membelokkan arah aliran udara.

Pemasangan elbow dapat mengatur arah aliran, sehingga instalasi terpasang sesuai kondisi yang dibutuhkan.

“Namun pemasangan elbow punya dampak lain jika dilihat dari segi penggunaan energi,” ungkap dosen di Universitas Negeri Padang tersebut.

Dijelaskan Randi juga, kerugian konsumsi energi pada sistem yang menggunakan elbow terjadi karena adanya pressure drop. Yakni ada penurunan tekanan akibat gaya gesek yang disebabkan resistensi pipa saluran terhadap aliran.

Melalui studi numerik dan eksperimen dalam disertasinya, Randi membuktikan bahwa besar pressure drop dapat direduksi dengan menggunakan circular turbulator.

“Dengan menurunnya pressure drop, maka sistem akan lebih efisien dalam mengonsumsi energi,” papar doktor yang berhasil lulus dengan IPK 4,00 dan menyandang predikat amat memuaskan tersebut. (*)

Apa Tanggapan Anda ?
Tags: ITS

Recent Posts

Capaian Triwulan I Tahun 2024 di Kabupaten Magelang Relatif Lebih Baik

MAGELANG, siedoo.com - APBD Kabupaten Magelang Tahun Anggaran 2024, di luar dana BOS dan BOP yaitu sejumlah Rp. 2.846.024.678.481. Sampai…

8 jam ago

Berikut Sistem Penanganan Medis Berbasis Metaverse yang Gagasan Mahasiswa ITS

SURABAYA, siedoo.com - Tim mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menginovasikan sebuah sistem penanganan kesehatan personalized medicine berbasis metaverse bernama…

1 hari ago

Ikuti POPDA Eks Kedu, 160 Atlet dan Official asal Kota Magelang Dilepas

MAGELANG, siedoo.com - Wali Kota Magelang, dr. Muchamad Nur Aziz melepas 160 atlet termasuk pelatih/official Kota Magelang di Pendopo Pengabdian Kota Magelang,…

2 hari ago

Luar Biasa! ITS Naik Peringkat II Pendanaan PKM Terbanyak Nasional

SURABAYA, siedoo.com - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil menempati posisi terbanyak kedua perguruan tinggi dengan proposal yang mendapatkan pendanaan…

3 hari ago

Dua Pelajar Indonesia Raih Emas dalam Ajang Internasional di Australia

JAKARTA, siedoo.com - Pelajar kelas 10 Sekolah Insan Cendekia Madani, Ronald Rauf Nurima, meraih prestasi gemilang dengan menyabet medali emas…

3 hari ago

17 Rektor PTN Ikuti Program Kepemimpinan di Korsel, Siapa Sajakah Mereka?

JAKARTA, siedoo.com - Pelepasan Peserta Program Peningkatan Kapasitas Kepemimpinan Perguruan Tinggi (PKKPT) untuk Rektor Tahun 2024 dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,…

4 hari ago