Nasional

Indonesia – India Ternyata Bersaudara

MAGELANG – Universitas Tidar Magelang, Jawa Tengah menggandeng dosen sekaligus praktisi Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA) dari Universitas Jawaharlal Nehru, New Delhi. Kerjasama ini dilakukan langsung Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bahasa, Universitas Tidar. Praktisi bahasa Indonesia dari India, Prof. Dr. Gautam Kumar Jha, Ph.D terlibat pertemuan dalam acara Academic Sharing Pengajaran BIPA tersebut.

Kepala UPT Bahasa Untidar Dr. Farikah, M.Pd menuturkan bahwa tujuan Academic Sharing kali ini adalah meningkatkan pemahaman pengajaran BIPA di tingkat internasional bagi dosen maupun mahasiswa. Baik dari prodi bahasa atau diluar bahasa. Kedepannya UPT Bahasa akan merintis program-program pengajaran BIPA di Untidar dan kesempatan bertemu dan sharing ilmu dengan Prof. Gautam.

“Tentunya menjadi awalan kerjasama juga Untidar, khususnya UPT Bahasa dengan Universitas Jawaharlal Nehru, New Delhi, India,” katanya.

Prof. Gautam Kumar Jha, Ph.D mulai menekuni sejarah, budaya, serta bahasa Indonesia pada 2003. Sampai saat ini, dari 27 jurnal internasional yang diterbitkan hampir setengahnya membahas tentang Indonesia. Ia juga mempelajari Bahasa Indonesia serta mengajarkannya di India.

“Bahasa Indonesia beliau cukup lancar, saya cukup terkejut. Pastinya menjadi praktisi BIPA di India bukanlah hal yang mudah. Maka itu, dalam acara ini tentunya kita dapat belajar serta berbagi ilmu tentang bagaimana pengajaran BIPA di luar negeri, terutama India,” kata Rektor Untidar Yusuf Cahyo.

Menurut Prof. Gautam, Indonesia-India seperti saudara kandung. Itu terjalin dari umur medianya.

We are like brother, like siblings. Dari jaman dahulu, mulai dari jaman epos Ramayana Mahabarata, jaman perdagangan kuno, hingga saat ini kita menjalin hubungan yang baik,” jelasnya.

Beberapa bahasa Indonesia juga serapan dari bahasa India. Seperti acar, candu, jaya, raja, dan lainnya merupakan salah satu bukti eratnya hubungan India dan Indonesia.

“Nama bapak Rektor ‘Cahyo’ dalam bahasa India merupakan past tense dari cahya. Dalam bahasa India, cahyo berarti sunset atau matahari tenggelam,” jelas Prof. Gautam.

Kedekatan sejarah, budaya dan bahasa membuat orang Indonesia akan selalu disambut dengan tangan terbuka di India. Memang baru 1 atau 2 universitas yang membuka program Bahasa Indonesia. Tetapi tidak berarti tidak akan berkembang nantinya.

Apa Tanggapan Anda ?
Tags: dosenuntidar

Recent Posts

Capaian Triwulan I Tahun 2024 di Kabupaten Magelang Relatif Lebih Baik

MAGELANG, siedoo.com - APBD Kabupaten Magelang Tahun Anggaran 2024, di luar dana BOS dan BOP yaitu sejumlah Rp. 2.846.024.678.481. Sampai…

13 jam ago

Berikut Sistem Penanganan Medis Berbasis Metaverse yang Gagasan Mahasiswa ITS

SURABAYA, siedoo.com - Tim mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menginovasikan sebuah sistem penanganan kesehatan personalized medicine berbasis metaverse bernama…

2 hari ago

Ikuti POPDA Eks Kedu, 160 Atlet dan Official asal Kota Magelang Dilepas

MAGELANG, siedoo.com - Wali Kota Magelang, dr. Muchamad Nur Aziz melepas 160 atlet termasuk pelatih/official Kota Magelang di Pendopo Pengabdian Kota Magelang,…

2 hari ago

Luar Biasa! ITS Naik Peringkat II Pendanaan PKM Terbanyak Nasional

SURABAYA, siedoo.com - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil menempati posisi terbanyak kedua perguruan tinggi dengan proposal yang mendapatkan pendanaan…

3 hari ago

Dua Pelajar Indonesia Raih Emas dalam Ajang Internasional di Australia

JAKARTA, siedoo.com - Pelajar kelas 10 Sekolah Insan Cendekia Madani, Ronald Rauf Nurima, meraih prestasi gemilang dengan menyabet medali emas…

3 hari ago

17 Rektor PTN Ikuti Program Kepemimpinan di Korsel, Siapa Sajakah Mereka?

JAKARTA, siedoo.com - Pelepasan Peserta Program Peningkatan Kapasitas Kepemimpinan Perguruan Tinggi (PKKPT) untuk Rektor Tahun 2024 dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,…

4 hari ago