Siedoo.com -
Daerah

Minat Menulis Anak di Banyumas Tergolong Rendah

BANYUMAS – Anak sekolah dasar (SD) di sekitar Banyumas, Jawa Tengah diajak mengikuti lomba menulis cerpen. Dari sejumlah SD yang ada di Banyumas, hanya 19 anak yang mengikuti perlombaan dan mengirimkan naskah ke panitia.

“Sedikitnya jumlah naskah yang masuk ke panitia, menunjukkan rendahnya minat menulis anak-anak,” kata Fati’ah, pendiri Rumah Baca AsmaNadia Sumbang, penggagas lomba menulis.

Lomba itu digelar tidak lepas dari kondisi anak-anak generasi milenial semakin lama semakin tenggelam bermain dengan gadget dan menghabiskan banyak waktu mereka untuk berinteraksi di dunia maya. Kebiasaan melahap buku bacaan, semakin lama semakin jarang dilakukan oleh anak-anak. Kegiatan positif itu digantikan dengan membaca status atau postingan-postingan pendek di media sosial.

Hal tersebut berdampak pada menurunnya daya nalar dan kritis anak. Anak-anak akan semakin sulit untuk diajak berkontemplasi mengolah informasi-informasi yang mereka dapat, karena terbiasa membaca tulisan sebatas di permukaan saja.

Melihat fenomena tersebut, Rumah Baca AsmaNadia bekerjasama dengan Institut Teknologi Telkom Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah mengadakan acara Pelatihan dan Motivasi Menulis untuk Anak dan Remaja. Acara di Aula Kantor Gedung Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas ini mengundang Widya Burlian al Kalabi sebagai pembicara.

Sebelum masuk ke inti acara, Yudi Syahrullah yang menjadi dosen Prodi Teknik Industri Institut Teknologi Telkom memberikan motivasi menulis untuk peserta dengan menceritakan hobi travelling-nya yang dituangkan ke dalam sebuah tulisan. Kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan menulis yang diisi Bunda Widya.

Ia memotivasi peserta lewat lagu yang diciptakan. Setelah menjelaskan tentang teknik-teknik menulis yang mampu menarik pembaca, anak-anak diberi tugas untuk menulis sembari menikmati acara sulap dan tarian yang disajikan anak-anak rumah baca.

Baca Juga :  Minat Baca, Peringkat Kedua dari Bawah

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan anak-anak akan lebih termotivasi untuk menuangkan hasil komtemplasi mereka ke dalam sebuah tulisan dan dapat menjadi inspirasi kebaikan untuk yang membacanya. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?