MAGELANG – Akademi Militer menyelenggarakan santunan kepada anak yatim/yatim piyatu/ kaum dhuafa di Masjid AT-Taqwa Panca Arga I Magelang, Jawa Tengah. Santunan ini bertepatan dengan peringatan tahun baru Islam 1440 Hijriyah. Sejumlah 360 orang menerima santunan itu terdiri dari anak yatim/yatim piyatu/ kaum dhuafa, warga Panca Arga dan masyarakat sekitar Panca Arga.
Hadir pada acara itu, K.H. Drs. Labib Asrory, M.M., Ketua dan Wakil Ketua Persit Kartika Chandra Kirana cabang Akmil beserta pengurus, jamaah pengajian warga Panca Arga.
“Anak-anakku dan saudara-saudaraku hendaknya jangan menilai tali asih atau santunan dari nilai nominal yang tidak seberapa ini. Namun lihatlah ketulusan kami untuk ikut berempati sekaligus melaksanakan sunah Rasul guna mengisi kemuliaan bulan Muharam. Salah satunya dengan bersodaqoh kepada saudara-saudaraku dan anak yatim/ yatim piatu,” ujar Kabintal Akademi Militer Letkol Inf Ali Nur Rokhim S.Ag.
Ia menyampaikan tentang Firman Allah dalam Al-quran surat At-taubah ayat 36. Artinya, “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah diwaktu Allah menciptakan Langit dan Bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus.”
Sedangkan Yang dimaksud empat bulan haram adalah bulan Dzul qa’dah, Dzulhijjah, Muharram (tiga bulan tersebut berurutan), dan Rajab. Bulan tersebut juga dinamakan Syahrullah, yang artinya bulan Allah. Yaitu bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT, dan diharamkan untuk melakukan maksiat atau peperangan.
Dijelaskan bahwa, amalan utama yang disunahkan dalam bulan Muharram diantaranya dengan mengusap kepala anak yatim. Itu memiliki makna memberikan kasih sayang dan santunan seperti yang dilaksanakan saat ini.
Adapun keutamaan orang yang memberikan kasih sayang dan santunan kepada anak yatim/yatim, piatu di dunia akan menempati kedudukan yang tinggi di surga dekat dengan kedudukan Rasulullah ShallAllahu ‘Alaihi Wa sallam.
Selain itu, kegiatan pada hari ini juga untuk menjalankan fungsi Akmil sebagai anggota masyarakat yang mempunyai kepedulian sosial. Serta, kemauan untuk saling berbagi kebahagiaan kepada kaum dhuafa dan anak yatim/yatim piatu.
“Sehingga akan tercipta rasa saling menyayangi di antara kita,” jelasnya. (Siedoo)
