MAGELANG – Siswa – siswi pilihan dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kota Magelang, Jawa Tengah siap tampil dalam upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 73. Sebanyak 40 siswa sudah melalui tahapan seleksi yang cukup ketat. Mereka dinyatakan lolos dan mampu untuk mengemban amanah, mengibarkan bendera sang Merah Putih di hadapan masyarakat Kota Magelang.
Sebanyak 40 orang Paskibraka yang dikukuhkan terdiri dari 24 siswa putra dan 16 siswa putri. Mereka lebih dahulu menjalani pelatihan tahap I yang dipusatkan di Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Magelang pada 2-30 Juli 2018.
“Dilanjutkan pelatihan tahap II gabungan dengan TNI/Polri di halaman depan kantor Pemerintahan Kota Magelang dan Lapangan Rindam IV Diponegoro pada 30 Juli 2018 sampai 15 Agustus 2018,” kata Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Magelang, Jarwadi.
Adanya pemusatan latihan dan pengukuhan Paskibraka, bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan kesadaran untuk mensyukuri kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu juga untuk mewujudkan kader patriot bangsa, mengembangkan sikap disiplin, memupuk semangat kebangsaan.
“Serta mempersiapkan Paskibraka dalam rangka upacara Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus 2018,” jelasnya.
Sementara itu, Walikota Magelang Sigit Widyonindito mengukuhkan secara resmi sebanyak 40 orang Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Kota Magelang di Pendopo Rumah Dinas Walikota Magelang. Pasukan tersebut akan bertugas dalam Upacara Bendera Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-73 pada 17 Agustus 2018. Dalam pengukuhan tersebut, Sigit berpesan pada Paskibraka Kota Magelang untuk memanfaatkan waktu dan kesempatan dengan sebaik-baiknya.
“Di tangan kalian negara ini kelak. Untuk itu, manfaatkan waktu sebaik-baiknya,” katanya.
Sigit menyebutkan, lencana dan kendit yang dipakai oleh Paskibraka mengandung simbol dan amanah yang besar. Lencana dan kendit ini mengandung simbol bahwa mulai hari ini hingga akhir hayat, tersemat tanggung jawab untuk menjadi perintis teladan bagi lingkungan sekitar dan sesama.
Dijelaskan bahwa, Paskibraka adalah teladan dimana pun berada. Menjadi paskibraka adalah sebuah kehormatan. Jiwa para siswa adalah jiwa Indonesia, perilakunya adalah perilaku keteladanan, semangat solidaritas dan pantang menyerah.
“Ucapan dan perbuatan kalian adalah seorang ksatria. Maka ingatlan bahwa kalian adalah teladan dimana pun berada,” tandasnya. (Siedoo)