SURABAYA – Paska bom meledak di tiga GKI di Surabaya, Minggu (15/5/2018),
sekolah diliburkan sehari. Tetapi, kini jangka liburnya dipanjangkan hingga memasuki awal bulan Ramadan. Itu terjadi setelah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy berdiskusi dengan Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Mereka pun menyepakati perpanjangan tersebut.
“Kami sudah mempersilahkan Bu Wali untuk memperpanjang liburan sekolah di Surabaya,” kata Mendikbud sebagaimana ditulis rebuplika.com.
Dengan perpanjangan tersebut, dari TK sampai jenjang SMP, harapnya, para siswa bisa lebih tenang dan tidak stres menjalani proses belajar mengajar di sekolah.
Kejadian bom yang memakan korban meninggal belasan tersebut, lanjut Muhadjir, merupakan pelajaran penting bagi semua pemangku pendidikan. Terutama kepala sekolah, untuk mewaspadai agar tak ada lagi anak-anak yang menjadi korban.
“Kejadian ini akibat dari doktrin yang menyesatkan, terutama pengaruh dari gerakan radikal dan teror. Makanya, kami ingin sekolah punya data lengkap hubungan antara siswa dengan orangtua, hubungan orangtua dengan sekolah,” katanya sebagaimana ditulis kompas.com.
Walikota Risma menjelaskan, sekolah dari tingkat TK hingga SMP/sederajat sejak Senin (14/5/2018) memang sudah diliburkan. Hal itu sudah tertera dalam surat pemberitahuan bernomor 421/4179/436.7.1/2018 yang ditandatangani Sekertaris Daerah Pemkot Surabaya Hendro Gunawan. Surat itu berisi seruan kepada pihak sekolah untuk meliburkan siswanya pada Senin (14/5/2018).
Setelah pertemuan dengan Mendikbud, Wali Kota Risma sudah langsung meminta Kepala Dinas Pendidikan Surabaya untuk memperpanjang masa liburan sekolah siswa di Surabaya.
“Jadi, setelah diskusi dengan Pak Menteri, ternyata tidak masalah. Sehingga, nanti akan saya liburkan dan akan digandeng dengan liburan puasa,” ujarnya.
Sebagaimana ditulis ok, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Surabaya, Ikhsan, membenarkan adanya surat tersebut. Pihaknya menuturkan, terkait musibah atas aksi terorisme maka sekolah diliburkan.
Sebab, dalam tragedi tersebut terdapat sejumlah anak-anak-Surabaya yang menjadi korban. Untuk sekolah yang masih ada penyelenggaraan ujian atau ulangan, maka dapat dijadwalkan ulang. Sementara hari libur yang diberikan tersebut, diharapkan Ikhsan dapat dimanfaatkan siswa untuk tetap berada di rumah.