Siedoo.com -
Nasional Teknologi

Perjuangan Panjang Tim Robot ITS, Berbuah Juara

SURABAYA – Perjuangan Tim Robot Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur akhirnya berbuah manis. Mereka berhasil meraih juara untuk divisi Kontes Robot ABU-Robocon Indonesia (KRAI) dan Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Beroda dalam final Regional IV Kontes Robot Indonesia (KRI) 2018 di Politeknik Negeri Malang (Polinema). Dari keseluruhan divisi, seluruh tim yang ITS kirim berhasil mendapat penghargaan dan sebagian melenggang ke KRI Nasional pada Juni 2018.

Selain mendapat juara pertama, IRIS dan River juga mendapat penghargaan sebagai tim dengan desain terbaik. Untuk KRSBI Humanoid, Ichiro, hanya mampu meraih juara harapan. Sedangkan robot pemadam api milik ITS, Abinara-I, meski tak meraih juara namun dinobatkan sebagai robot dengan desain terbaik.

Pertandingan KRAI yang merupakan divisi utama dalam KRI ini begitu seru. Sementara Tim robosoccer ITS, IRIS, juga terlihat begitu tangguh. IRIS berhasil menjadi jawara divisi KRSBI Beroda, setelah mengalahkan Universitas Brawijaya (UB) dengan skor 2-1 di babak final.

“Di hari pertandingan, kami memperbanyak doa juga,” kata Muhammad Azhar Ismail, Ketua Tim IRIS ITS.

Ia mengatakan, hasil yang diperoleh selaras dengan perjuangan yang telah dilakukan. Selama hampir enam bulan, mereka menggarap robot beroda ini.

Robot tari milik ITS juga mampu menguasai panggung dengan baik. Alunan musik tari Remo pun perlahan berbunyi. Seolah paham bila sudah saatnya menari, dua robot VI-Rose milik ITS ini pun mulai menggerakkan kedua tangannya. Bergerak senada, kedua robot perempuan ini menarikan Remo dengan lemah gemulai.

Pembina robot seni ITS, M Hilman Fatoni ST MT mengatakan, hingga running test ketiga, robot milik ITS masih memiliki sedikit kendala. Namun, di penampilan pertama VI-Rose tampil sempurna tanpa ada retry.

Baca Juga :  Alasan Kuat Serat Tebu, Gantikan Bahan Fiber Glass Produk Kapal

“Jika robot jatuh, maka peserta menyentuh robot untuk membenarkan, itu yang dikatakan retry,” jelasnya.

Retry bisa mengurangi nilai. Setelah tiga kali penampilan, VI-Rose ITS akhirnya berhasil meraih peringkat keempat.

Sejak hati pertama, setelah menjalani running test ITS memang menjadi tim yang patut diperhitungkan kekuatannya oleh tim-tim lainnya. Tidak jauh berbeda dengan tahun lalu. Kategori dalam KRI 2018 tetap sama.

Begitu juga dengan tema dalam divisi KRAI yang mengikuti tema ABU Asia-Pasific Robot Contest 2018 yang akan diselenggarakan di Vietnam, setelah gelaran jawara KRI Nasional terpilih. Dari divisi KRAI, diwakili tim River, ITS juga berhasil menjadi juara pertama.

Tepat sesuai dengan target yang tim River tentukan sebelumnya, River berhasil mencapai Rong Bay (tugas komplit sesuai tema, red) dalam waktu hanya 39 detik saat final. Bahkan, saat perdelapan final melawan tim Dewa Ruci dari Politeknik Negeri Perkapalan Surabaya (PPNS) berhasil mencatatkan waktu 36 detik.

Sesuai dengan strategi yang telah dirancang, Tim River pasang mode cepat di hari pertandingan. Saat running test di hari sebelumnya, tim River pun mampu meraih Rong Bay dalam waktu 42 detik. Meskipun dipasang dengan mode lambat.

Di babak final ini, River melawan peraih waktu terbaik selama running test yaitu tim IRTONAS’64 dari Universitas Jember. Di babak final ini, kedua tim sama kuatnya. Namun, di waktu 39 detik tim robot River ITS berhasil meraih Rong Bay.

“Kondisi robot harus bagus sebelum bertanding,” tegas Edo Kesuma Putra, ketua Tim River ITS.

Ia mengatakan, hampir satu tahun River melakukan riset terhadap robot yang mereka gunakan. Hingga hari H pertandingan, perubahan-perubahan terus dilakukan. River juga mengamati cara bermain musuh untuk mengambil strategi.

Baca Juga :  Jumlah Peserta OSN 2018 dan Bidang yang Dilombakan

“Semua permainan kami rekam. Apakah kami harus memasang mode terbaik kami, ataukah standar saja dalam menghadapi musuh tersebut,” jelas Edo.

Apa Tanggapan Anda ?