MAGELANG, siedoo.com – Untuk mendukung green economy di Desa Ngargogondo, Borobudur, Kabupaten Magelang, tim PKM BIMA Universitas Tidar (Untidar) gelar sosialisasi pengolahan sampah di balai desa setempat, awal bulan lalu.
Sasarannya adalah pengurus dan anggota Bank Sampah Dahlia Ngargogondo. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas manajemen dan produksi hasil pengolahan sampah.
Tema sosialisasinya “Cerdas Kelola Sampah untuk Mewujudkan Green Economy di Desa Ngargogondo Kabupaten Magelang”. Sosialisasi mayoritas diikuti warga desa setempat, khususnya para ibu rumah tangga.
Sosialisasi diawali dengan pengadaan pretest untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal dan dilanjutkan dengan meyanyikan lagu Indonesia Raya.
Lalu dilanjutkan sambutan Ketua Tim PKM BIMA Untidar Dr. Joko Tri Nugraha, S.sos, M.Si, CISHR dan perwakilan dari Pemerintah Desa Ngargogondo yang diwakili Zuniyanto selaku aparatur desa setempat.
Sebagai perwakilan dari Tim PKM BIMA, Shefa Dwijayanti Ramadani M.Pd, dosen Pendidikan Biologi Universitas Tidar menyampaikan materi edukasi mengenai pengelolaan sampah.
Materi yang disampaikan mencakup dampak dari sampah, peran masyarakat dalam pengelolaan sampah, serta pengelolaan sampah dalam rangka mewujudkan green economy.
“Mulailah pengolaan sampah secara mandiri dengan melakukan pemilahan sampah menjadi tiga bagian, yaitu; sampah organik, anorganik, serta residu,” katanya.
Pemateri juga menekankan bahwa pembakaran sampah bukan merupakan penanganan yang efektif
“Justru sampah yang dibakar akan menghasilkan racun yang berbahaya bagi diri sendiri maupun di lingkungan sekitar,” tandasnya.
Setelah sesi sosialisasi selesai, dilakukan post test untuk mengevaluasi kesadaran lingkungan dan pemahaman peserta setelah mendapat edukasi dari Tiim PKM BIMA Untidar.
Selanjutnya, pada tanggal 5 Agustus 2024, tim pengabdian kembali memberikan pelatihan kepada kelompok mitra dan masyarakat. Namun, kali ini mengenai penyerahan alat dan pelatihan tekonologi berupa mesin pengomposan yang terdiri dari alat pencacah, mesin rotary kiln/compost barrel, dan mesin pengayak.
Mesin tersebut diharapkan dapat mempercepat proses pengomposan yang melalui beberapa tahapan. Yaitu, penghimpunan sampah organik, pencacahan, pendiaman (pematangan), pemanenan, dan pengemasan.
Melalui introduksi teknologi ini diharapkan dapat produksi kompos menjadi lebih efektif dan efisien, berebeda dengan pengomposan secara konvensional yang memerlukan waktu cukup lama.
Rangkaian acara yang sudah dilakukan mendapat sambutan hangat dari peserta yang hadir, dengan menunjukkan antusiasme tinggi dalam mempelajari dampak sampah bagi lingkungan sekitar, dan cara-cara untuk pengolaan sampah yang baik dengan bantuan mesin agar lebih efektif dan efisien.
Tim PKM Untidar di Desa Ngorgogondo bersama dengan aparatur desa setempat, berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemberdayaan masyarakat. Hal ini mengingat sampah merupakan permasalahan yang harus segera diselesaikan. Apabila tidak segera diatasi dapat membawa dampak negatif bagi lingkungan serta kesehatan di sekitar. (rilis/siedoo)