MUATAN LOKAL. SD Muhammadiyah 2 Alternatif (Mutual 2) Kota Magelang berkesempatan mengkaji materi muatan lokal yang menjadi sebuah mata pelajaran penting dilaksanakan di sekolah. (foto: ist)
Siedoo.com - MUATAN LOKAL. SD Muhammadiyah 2 Alternatif (Mutual 2) Kota Magelang berkesempatan mengkaji materi muatan lokal yang menjadi sebuah mata pelajaran penting dilaksanakan di sekolah. (foto: ist)
Daerah

SD Mutual 2 Kota Magelang Kaji Kurikulum Muatan Lokal Bersama Pakar Jepang

MAGELANG, siedoo.com – SD Muhammadiyah 2 Alternatif (Mutual 2) Kota Magelang kembali berinovasi. Kali ini berkesempatan mengkaji materi muatan lokal yang menjadi sebuah mata pelajaran penting dilaksanakan di sekolah.

Local Curriculum Mini Workshop menjadi sangat spesial. Muatan lokal kali ini dikaji bersama para pakar dari UGM dan Hiroshima University, Jepang di Fisipol UGM, Kamis 19 September 2024.

Muatan lokal merupakan bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal.

Hal ini dimaksudkan agar peserta didik terbentuk pemahamannya terhadap keunggulan dan kearifan di daerah tempatnya tinggal.

Prof. Nakaya Ayami dari Jepang memaparkan pentingnya muatan lokal di sekolah. Konsep mulok dapat diintegrasikan dengan mata pelajaran lainnya secara tematik dan menarik.

“Muatan lokal memiliki nilai penting yaitu sebagai identitas seseorang dan juga guna melestarikan nilai-nilai lokal sehingga ada value yang didapat seseorang semangat untuk berkarya, cinta dengan produk sendiri dan menanamkan jiwa kemandirian yang tinggi,” ungkap Prof. Ayami.

Dimulai dari sekolah, muatan lokal dilaksanakan secara efektif sehingga secara nasional akan membentuk mindset atau cara berfikir masyarakat.

Sesuai kekhasan masing-masing daerah, mulok tentu berbeda-beda sehingga akan terus muncul kearifan lokal yang baru dengan tetap mempertahankan nilai-nilai yang sudah ada.

Inilah yang terjadi di Jepang. Di saat kemajuan teknologi pesat berkembang, sisi yang lain budaya dan kearifan lokal tetap terjaga dan tetap lestari hingga kini.

Hal senada juga disampaikan oleh Junita Widiati Arfani, Ph.D selaku Direktur Janitra Bhumi Indonesia atau JBI UGM bahwa local curriculum ini sangat dahsyat dampaknya jika dilaksanakan dengan baik.

“Di Indonesia, di daerah kita masing-masing banyak sekali potensi lokal yang harus dilestarikan pada generasi penerus meskipun gempuran teknologi terus maju. Semoga kurikulum muatan lokal ini semakin mudah diaplikasikan, sehingga kualitas SDM anak-anak Indonesia semakin berkualitas,” ungkap Bu Nita, sapaan akrabnya.

Baca Juga :  Bank Magelang Butuh Satu Dewan Pengawas dari Unsur Pejabat, Seleksi Dibuka

Kepala SD Muhammadiyah 2 Alternatif, Mustaqim menyatakan rasa syukurnya dapat mengikuti mini workshop muatan lokal ini.

“Selama ini dalam pendidikan kita, muatan lokal masih terkesan kulitnya saja. Setelah dikaji, ada beberapa hal yang harus diluruskan. Muatan lokal sangat luar biasa manfaatnya jika dapat dimaksimalkan di sekolah. Potensi lokal kurikulum darurat harus segera diaplikasikan. SD Muhammadiyah 2 Alternatif sebagai sekolah yang menyenangkan siap menjadi pelopor inovasi dalam kurikulum muatan lokal,” ungkapnya dengan penuh semangat.

Turut hadir dalam Mini Workshop Local Curriculum ini kepala sekolah hebat dari berbagai daerah di Sragen, Lampung, Bandung, Depok, Jabar serta beberapa pakar dari UGM. (rls/siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?