MAGELANG, siedoo.com – Seluruh sektor diminta bergotong-royong dalam memberikan perhatian kepada masyarakat. Terutama masalah kecukupan pangan.
———
Permintaan tersebut disampaikan Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz. Dia tidak ingin ada warga Kota Magelang yang terlantar akibat kekurangan pangan.
“Saya ingin teman-teman lebih detil, menggerakkan dari RT sampai RW memberikan informasi (kondisi) warganya, juga harus sering mencari informasi (ke lapangan),” katanya.
Hal itu ditegaskan Dokter Aziz dalam rapat koordinasi (rakor) lintas sektoral Ketahanan Pangan Kota Magelang, di Aula IKM Center Kota Magelang, Kamis (12/10/2023). Rakor yang diinisiasi Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang itu dihadiri seluruh lurah, camat, Kepala OPD dan stakeholder terkait
Dia menekankan pentingnya koordinasi dan saling peduli agar tidak ada warganya yang kekurangan pangan. Apalagi Kota Magelang termasuk daerah yang mendapat banyak bantuan baik dari Pemerintah Provinsi Jateng maupun Pusat.
“Harus saling koordinasi, semua gotong royong, saling peduli, jangan sampai ada warga yang lolos. Dari tingkat RT, RW, tetangga harus peduli. Sehingga tidak ada kejadian warga kekurangan, termasuk masalah beras. Kalau kita lihat orang miskin, tetangga, melapor ke kita,” imbuh Dokter Aziz.
Pada kesempatan itu pula Dokter Aziz memastikan bahwa persediaan beras di Kota Magelang masih mencukupi. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak panik terkait stok beras di wilayahnya.
Sementara itu, Pimpinan Perum Bulog Cabang Kedu, Yudha Aji mengimbau masyarakat Kota Magelang untuk tidak panik karena ketersediaan beras masih mencukupi setidaknya sampai Desember 2023.
“Masyarakat Kota Magelang tidak perlu panik karena stok beras aman, kami punya stok lebih dari 15.000 ton beras. Jadi masih aman sampai Desember mendatang. Mungkin dua bulan di tahun 2024 beras juga masih aman,” kata Yudha.
Bulog pun gencar melakukan program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) beras medium ke pasar-pasar di eks-Karesidenan Kedu. Meliputi Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Kebumen, Purworejo, Temanggung, dan Wonosobo.
Sementara harga eceran tertinggi (HET) beras medium sebesar Rp 10.900 per kilogram dan beras premium Rp 13.900 per kilogram.
“Bagaimanapun, harga saat ini diukur oleh ketersediaan panen baru. Jadi, masyarakat tidak perlu panik. Kemungkinan mulai minggu depan, masyarakat bisa mendapatkannya (beras) di toko retail dan pasar-pasar,” ucapnya
Kepala Disperpa Kota Magelang Agus Dwi Windarto menambahkan Pemkot Magelang, melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), telah melakukan beberapa langkah dan kebijakan dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan di wilayah ini yakni dengan Gerakan Pangan Murah.
Meskipun, Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan, Gerakan Pangan Murah, Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Pusat dan Daerah hanya dapat menahan harga beras pada kondisi stabil di harga rata-rata Rp 12.714 – 14.675 per kilogram agar tidak naik terus.
“Pemerintah Daerah berupaya meningkatkan sinergitas dan kolaborasi, menggelar operasi pasar serta alokasi anggaran untuk pengendalian inflasi daerah,” paparnya. (prokompim/kotamgl/siedoo)