PENGABDIAN. Tim PKM Untidar melakukan pengabdian dengan menggandeng guru-guru dari MIS Raudlatuddin Salamkanci dan MIS Al Ulum Wonolelo Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang. (foto: ist)
Siedoo.com - PENGABDIAN. Tim PKM Untidar melakukan pengabdian dengan menggandeng guru-guru dari MIS Raudlatuddin Salamkanci dan MIS Al Ulum Wonolelo Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang. (foto: ist)
Daerah

Tim PKM Untidar Gelar Pelatihan dan Pendampingan Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif

MAGELANG, siedoo.com – Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Pendidikan Matematika Universitas Tidar Universitas (Untidar) memberikan pelatihan dan pendampingan pengembangan model pembelajaran kooperatif. Kegiatan PKM tersebut dilakukan untuk meningkatkan pengelolaan kelas bagi guru MI di kecamatan Bandongan.

———

Ketua Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Pendidikan Matematika, Yesi Franita, M.Sc menjelaskan, tim pengabdian melakukan program kemitraan dengan menggandeng guru-guru dari MIS Raudlatuddin Salamkanci dan MIS Al Ulum Wonolelo Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang.

Adapun program yang diusung yakni pelatihan dan pendampingan pengembangan model pembelajaran kooperatif bagi guru MI di kecamatan Bandongan. Program ini merupakan salah satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan tim PKM Pendidikan Matematika.

“Program ini untuk meningkatkan pengelolaan kelas guru MI di Kecamatan Bandongan melalui pelatihan dan pendampingan pengembangan model pembelajaran kooperatif,” jelasnya.

Lebih lanjut Yesi mengatakan, selain dirinya, serangkaian kegiatan pelatihan dan pendampingan model pembelajaran juga menggandeng satu dosen Pendidikan Matematika, yaitu Zuida Ratih Hendrastuti, M.Pd.

Selain itu, tim pengabdian, melibatkan 2 mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, Ervinna Nurizkytha dan Rifqi Ahlul Setiawan, dalam teknis pelaksanaan kegiatan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, sebagian besar guru masih menggunakan model pembelajaran dengan metode ceramah yang dipadukan dengan tanya jawab.

“Potensi yang dimiliki guru dalam pengelolaan kelas harus dikembangkan untuk menunjang pencapaian tujuan pembelajaran secara optimal disertai dengan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan bagi siswa,” terangnya.

Tak hanya itu, Yesi bersama timnya juga melihat adanya potensi masing-masing guru dalam pengelolaan kelas yang dapat dikembangkan. Salah satunya yakni dengan mengembangkan model pembelajaran kooperatif yang kemudian diimplementasikan pada kelas yang diampunya.

Lokasi kegiatan pengabdian dilaksanakan di MIS Raudlatuddin Salamkanci yang beralamatkan di Kanci RT 03 RW 03, Kelurahan Salamkanci, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang.

Baca Juga :  Internasionalisasi, SD Mutual 2 Kota Magelang Berkolaborasi IIS Malaysia

“Melalui program kemitraan masyarakat ini, kami ingin mengajak guru MI bekerja sama untuk meningkatkan kemampuan serta keterampilan dalam pengelolaan kelas melalui pendampingan pengembangan model pembelajaran kooperatif. Harapannya output dari pengembangan model pembelajaran kooperatif ini dapat diimplementasikan di kelas yang diampu oleh para guru MI,” ujarnya.

Selain itu, realisasi program ini sudah dilaksanakan sejak Juni hingga September 2023. Kegiatan dimulai dari observasi, wawancara, dan koordinasi awal dengan kepala MIS Raudlatuddin dan guru MIS Al Ulum pada akhir Juli 2023.

Selanjutnya, kegiatan pengabdian dilaksanakan mulai 26 Agustus 2023 hingga 4 September 2023 di MIS Raudlatuddin. Kesempatan ini diikuti guru MIS Raudlatuddin, MIS Al Ulum, dan beberapa guru MI di Kecamatan Bandongan. Totalnya 20 peserta. Kegiatan pengabdian dilaksanakan selama 4 pertemuan secara luring.

Sementara itu, Ida Espriyani S.Pd, salah satu guru peserta pelatihan dan pendampingan, mengaku sangat senang dengan adanya kegiatan pelatihan ini dan mendapat kemajuan setelah mengikuti program PKM dari tim dosen Pendidikan Matematika Universitas Tidar.

Ia juga mengajak rekan lainnya untuk ikut serta dan aktif mengikuti pelatihan dan menerapkannya di kelas yang diampu. Ida berharap melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan ini dapat meningkatkan kemampuan guru dalam pengelolaan kelas serta merancang pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa.

“Alhamdulillah banyak kemajuan selama mengikuti pelatihan ini. Ternyata banyak model pembelajaran yang dapat diterapkan selain metode ceramah dan tanya jawab. Saya sendiri ingin segera mempraktikannya di kelas,” akunya. (tantri/siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?