MAGELANG, siedoo.com – Seluruh SMP dan MTs baik negeri/swasta di Kabupaten Magelang dikumpulkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat di Ruang Ki Hajar Dewantara kantor dinas tersebut, Jumat (24/2/2023).
Hal ini dilakukan untuk melakukan koordinasi dan pembinaan kepada para kepala sekolah (kepsek) agar kasus kekerasan anak usia sekolah tidak terulang kembali. Termasuk, bisa mencegah dan meminimalisir terjadinya tindakan tersebut.
“Kita berharap anak di sekolah itu sesuai dengan kurikulum merdeka belajar, bisa memaksimalkan potensi, bakat, minat, keinginan, kebutuhannya untuk mengekspresikan diri,” kata Plt Kepala Disdikbud Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi.
“Sehingga anak tidak melakukan ekspresi hal-hal yang negatif terutama dalam penggunaan media sosial, berkelompok dengan anak yang tidak sesuai atau membawa pengaruh yang buruk. Namun, bisa meningkatkan prestasinya untuk menjadi pelajar yang berprofil Pancasila,” tambahnya.
Dalam hal ini, Disdikbud juga telah berkoordinasi dengan Kemenag Kabupaten Magelang, SMP/MTs untuk melakukan upaya konkret agar pembinaan kepada anak juga tidak hanya di ruang lingkup sekolah, tetapi juga memerlukan peran serta orang tua murid, masyarakat, komite sekolah, dan institusi yang lain.
Nanda juga berharap, kepala sekolah juga bisa berkomunikasi dengan pemangku kepentingan di wilayahnya, bisa dengan jajaran Forkompimcam untuk secara berkala melakukan pembinaan kepada anak-anak, supaya anak bisa diarahkan untuk hal-hal yang positif.
“Nanti kita akan berkomunikasi dengan para camat agar bisa melakukan pembinaan di ke wilayahan, terutama pembinaan kepada sekolah di ruang lingkup SMP maupun MTs. Kami juga akan berkomunikasi dengan instansi terkait tentang pembinaan, pengembangan wawasan kebangsaan, rasa cinta tanah air, toleransi, pengembangan perikemanusiaan, solidaritas sosial, dan nilai gotong-royong. Kita akan menggandeng Kesbangpol,” ujarnya.
Sementara, Kasi Pendidikan Madrasah pada Kantor Kemenag Kabupaten Magelang, Hedi Riyanto mengatakan, pihaknya akan mengumpulkan seluruh kepala MTs bahkan di semua jenjang untuk mengantisipasi terjadinya tindak kekerasan anak usia sekolah.
“Kita akan berikan ruang gerak yang lebih luas kepada anak sehingga anak terlibat dan bisa muncul tanggung jawab dan eksistensi anak pada kegiatan tersebut,” ungkapnya.
Hedi mengatakan bahwa pihaknya juga telah melakukan MoU, sehingga Jajaran Polresta dan Polsek bisa bersama-sama terlibat untuk memberikan pembinaan di Madrasah.
“Kita akan lebih maksimalkan lagi untuk kegiatan-kegiatan di sekolah ini,” tutupnya. (rls/siedoo)