MAGELANG, siedoo.com – Produk makanan di Kota Magelang, Jawa Tengah telah layak dipasarkan di tingkat nasional. Bahkan ke luar negeri, khususnya dalam rangka menjalin hubungan kerja sama kota kembar dengan Kota Tula, Rusia.
“Yang penting syarat seperti NIB, PIRT, mutu terjamin serta ada merk. Untuk kerjasama sister city dengan Tula juga sudah sangat pantas. Di sana kadang makanannya sederhana tapi digemari,” kata Wali Kota Magelang, dr Muchamad Nur Aziz.
Pihaknya juga mendorong Industri Kecil Menengah (IKM) pangan untuk mengembangkan digital marketing dan bergabung dengan program unggulan Kelurahan entrepreneurship center (Magelang Keren).
“Magelang ini kota kecil, sehingga mutu dari makanan di sini harus dijaga. Jangan berpikir pasarnya hanya dari Kota Magelang, tapi berpikir pasarnya di luar Kota Magelang. Karena penduduk kita hanya 127.400 jiwa,” paparnya.
Hal tersebut disampaikan wali kota saat memberikan sambutan pada Pelatihan Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP) bagi IKM Pangan di Hotel Atria Senin (26/9/2022). Pelatihan tersebut digelar Pemerintah Kota Magelang melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).
Wali kota mengapresiasi adanya pelatihan ini dan berharap IKM Pangan di Kota Magelang dapat memberikan kualitas yang terbaik bagi konsumennya.
“Setiap produk harus ada standar mutunya sesuai yang ditetapkan. Selain mutu, permasalahan untuk UMKM juga pada pemasaran. Nanti harus ada festival, agar mutunya bisa dinilai,” kata dokter Aziz.
Sebagaimana diketahui, saat ini sudah banyak industri kecil makanan di Kota Magelang yang berkualitas dan memiliki kemasan produk yang bagus. Meski demikian, produk tersebut harus didukung dengan standar pangan yang dipersyaratkan.
Kepala Disperindag Kota Magelang, Syaifullah mengungkapkan, kegiatan ini diselenggarakan untuk memberikan pengetahuan tentang manajemen mutu pangan, yang dipersyaratkan apabila usaha olahan pangan ini ingin menembus pasaran yang lebih luas, terlebih pasar ekspor.
“Pengetahuan tentang HACCP ini meliputi pengenalan prinsip-prinsip produksi yang memenuhi syarat keamanan proses produksi di setiap tahapannya, hingga tersaji di hadapan konsumen sebagai produk yang aman untuk dikonsumsi,” jelas Syaifullah.
Narasumber dari Sucofindo Kurnia Andhika Sari memaparkan terkait good manufacturing practices (GMP), salah satu prasyarat dari HACCP. GMP membahas mengenai persyaratan minimum yang harus dipenuhi pada seluruh mata rantai makanan, mulai bahan baku sampai produk akhir.
Penerapan GMP memiliki berbagai manfaat baik bagi pemerintah maupun industri. Bagi pemerintah, GMP dapat melindungi konsumen dari penyakit atau kerugian yang diakibatkan oleh olahan pangan yang tidak memenuhi persyaratan, serta memberikan jaminan kepada konsumen bahwa olahan pangan yang dikonsumsi merupakan produk yang layak.
“Sedangkan bagi industri penerapan GMP berguna untuk memproduksi dan menyediakan pangan olahan yang aman dan layak bagi konsumen. Selain itu untuk mempertahankan atau meningkatkan kepercayaan dunia internasional terhadap pangan olahan yang diproduksi,” imbuh Kurnia.
Untuk diketahui, pelatihan HACCP bagi IKM Pangan ini berlangsung sampai tanggal 29 September mendatang, dengan peserta sejumlah 30 orang IKM Pangan dari Kota Magelang, yang meliputi produk roti/kue, aneka sambal, aneka kripik, gethuk dan sebagainya. (prokompim/kotamgl/siedoo)