PERS. Wali Kota Magelang dr Aziz menggelar konferensi pers usai pulang dari Kota Tula Rusia di Gedung Pemkot Magelang. (foto: ist)
Siedoo.com - PERS. Wali Kota Magelang dr Aziz menggelar konferensi pers usai pulang dari Kota Tula Rusia di Gedung Pemkot Magelang. (foto: ist)
Internasional

Terinspirasi dari Kota Tula Rusia, Pemkot Magelang Bakal Pasang CCTV di Banyak Titik

MAGELANG – Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz baru saja pulang dari Kota Tula Rusia. Baginya ada beberapa hal positif yang bisa diaplikasikan di kotanya. Di antaranya pengawasan kota menggunakan CCTV yang terpusat dan terkontrol. Ada lebih dari 200 kamera pengawas yang tersebar di Kota Tula.

Dalam penataan kota, lanjut wali kota bergelar dokter ini, Kota Tula juga sudah tertata dengan baik, disiplin, bersih termasuk penataan taman-taman kota. Termasuk pengelolaan Kota Tula yang efektif dan efisien. Pihaknya belajar banyak dan akan mengevaluasi apa saja yang bisa dibutuhkan dan dapat diterapkan di Kota Magelang.

“Kita akan terapkan CCTV terlebih dahulu yang terpusat. Di Kota Tula sudah terpusat sehingga mudah terkontrol, semua dimonitor 24 jam, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Pengawasan kedatangan orang-orang asing juga termonitor melalui CCTV,” jelas Dokter Aziz, Senin (1/8/2022).

Sebagaimana diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang menyepakati kerja sama kota kembar (sister city) dengan Pemerintah Kota Tula di Rusia. Kesepakatan kedua kota tersebut diresmikan melalui penandatanganan Surat Pernyataan Kehendak (Letter of Intent) Kerja Sama oleh Wali Kota Magelang, Muchamad Nur Aziz dan Kepala Administrasi Kota (Walikota) Tula, Dmitry Milyaev, pada tanggal 26 Juli 2022 di Tula, Rusia.

Penandatanganan Pernyataan Kehendak disaksikan oleh Duta Besar RI Federasi Rusia dan Republik Belarus Jose Tavares, Ketua DPRD Kota Magelang, Budi Prayitno serta Wakil Gubernur Oblast (Provinsi) Tula.

Dokter Aziz menyatakan, kerja sama ini merupakan salah satu babak bersejarah bagi kota Magelang. Kota Magelang bersiap diri untuk bertukar pengalaman dan meningkatkan kerja sama perdagangan, pendidikan, kebudayaan, pariwisata, dan teknologi informasi atau pengembangan smart city.

Baca Juga :  Sebanyak 24 Kabupaten/Kota di Jateng Belajar Kerja Sama Sister City dari Kota Magelang

Menurut Dokter Aziz, Kota Tula dipilih karena memiliki kesamaan dengan Kota Magelang secara geografis.

“Kita memiliki Kota Tula karena mirip dengan kita, (wilayahnya) tidak terlalu besar, bersejarah, dan produksi alat militer,” ujar Dokter Aziz.

Sebagai informasi, Kota Tula adalah kota terbesar dan pusat administrasi dan bisnis di Oblast (Provinsi) Tula yang memiliki 5 territorial districts. Tula terletak 180 km dari Moskow dan dikenal sebagai kota industri yang menerapkan konsep smart city.

Selanjutnya Pemkot Magelang akan mengundang Kepala Administrasi (Wali Kota) Kota Tula untuk berkunjung ke Kota Magelang pada Hari Jadi Kota Magelang tanggal 11 April 2023. Dalam urusan perdagangan, Dubes Indonesia untuk Rusia juga mendorong segera dilakukan pertemuan antar pengusaha Kota Magelang-Tula setidaknya secara daring untuk membahas langkah selanjutnya.

“Akan segera diadakan pertemuan daring (zoom) yang difasilitasi Dubes Indonesia untuk Rusia, antara pemerintah Kota Tula dengan pengusaha Kota Magelang, ” terang Dokter Aziz.

Di bidang pendidikan, pemerintah Rusia menyediakan beasiswa untuk kuota sekitar 100 orang asal Indonesia termasuk asal Kota Magelang. Ini merupakan potensi kerja sama yang luar biasa yang sebelumnya sudah dibuka oleh Presiden Joko Widodo.

Dalam kesempatan yang sama, lanjut Dokter Aziz, dilakukan pula penandatanganan Nota Kesepahaman Kerja Sama antara Universitas Tidar Magelang dengan Tula State University. Nota Kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Rektor Universitas Tidar, Prof. Mukh Arifin, dan Rektor Tula State University, Prof. Oleg Kravchenko.

Ketua DPRD Kota Magelang Budi Prayitno mengapresiasi penjajakan kerja sama antara Kota Magelang dengan Kota Tula sebagai langkah awal kerja sama yang lebih jauh lagi. Masyarakat Kota Tula sudah memiliki mindset yang baik terutama dalam hal kedisiplinan.

Baca Juga :  Pengalaman Edukasi SMP Ihsanul Fikri di 3 Negara Asean

“Masyarakat kita perlu diubah dulu mindsetnya, membiasakan diri untuk patuh aturan walaupun tidak ada CCTV. Kemudian ketahanan alat CCTV di Kota Tula juga sangat baik, menyesuaikan dengan cuaca di sana,” kata Budi. (prokompim/kotamgl/siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?