Daerah

Ciptakan Will Being Siswa, SMPN 1 Magelang Gelar Workshop Kompetensi Guru

MAGELANG – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Kota Magelang, Jawa Tengah melaksanakan workshop pemberdayaan kompetensi para gurunya. Namun kali ini pemilihan tema difokuskan pada tujuan peningkatan kemampuan guru, untuk menjawab solusi pembelajaran guru dimasa PTM dan PJJ.

Tema pada workshop dipilih berdasarkan analisis rapor mutu sekolah. Rapor mutu tersebut dianalisis dengan memperhatikan empat standar, yaitu Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian. Hasil analisis lebih difokuskan pada nilai rapor yang kurang dari 6,67.

Sebelum pelaksanaan workshop, diadakan lebih dulu sosialisasi terkait hal ini. Sosialisasi diberikan kepada seluruh guru dan karyawan yang ada di SMP N 1 Kota Magelang.

“Pembelajaran dimasa pandemi baik PJJ maupun PTM guru diharapkan melakukan inovasi – inovasi dalam pembelajaran. Selain itu bisa memotivasi siswa untuk tetap semangat belajar. Menciptakan pembelajaran yang menyenangkan agar pembelajaran bisa aktif melibatkan siswa,” ujar Nurwiyono Slamet Nugroho, Kepala SMP Negeri 1 Kota Magelang.

Ia juga berpendapat bahwa workshop yang dilaksankan di SMP N 1 Kota Magelang ini sangat sesuai dan dibutuhkan pada situasi saat ini. Karena tuntutan menghadapi abad 21 guru harus mampu memasukkan 4C dalam pembelajaran, yaitu critical thinking, creatif, collaborative dan communicatif.

Workshop ini bersifat wajib karena merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan mutu kompetensi guru. Sehingga kedepannya kompetensi dari guru SMP N 1 Kota Magelang lebih bermutu dan dapat menunjang peningkatan nilai rapor mutu sekolah.

“Workshop ini menjawab kekurangan bapak ibu guru setelah dilihat dari nilai rapor mutu. Tujuan workshop adalah untuk menciptakan rasa Will Being pada siswa,” ujar Laila Wulandari, M.Pd., Ketua Panitia pelaksana workshop.

Will being ini adalah rasa nyaman yang muncul pada siswa. Will being merupakan kenyamanan, kesenangan, dan kesukaan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Salah satu cara untuk mencapai will being ini adalah dengan memberdayakan kompetensi para guru.

“Para guru kami beri solusi untuk berdamai dengan pandemi, salah satunya yaitu dengan blended learning,” tambahnya.

Workshop pertama dilaksanakan pada 27 November 2021 dengan tema “Menyesuaikan Ruang Lingkup Materi Pembelajaran Melalui Workshop Berbasis Lesson Study“. Workshop dimulai setelah berakhirnya jam pembelajaran, yaitu pukul 10.00 hingga 15.30 WIB.

Penyampaian materi pada tema pertama ini dilakukan oleh Machrifatu Chusnawati, S.Pd. yang merangkap menjadi guru di SMP N 1 Kota Magelang.

Sedangkan workshop kedua yaitu pada 4 November 2021, yang mengusung tema “Menerapkan G-Power Melalui Pemanfaatan Platform Akun Belajar dengan Google Workplace For Education Bagi Guru SMP Negeri 1 Kota Magelang”.

Pada workshop kedua ini mendatangkan narasumber luar biasa yang berasal dari Kabupaten Magelang. Dengan kemampuan Google Master Trainer (GMT) Level 3 yaitu Eko Haris Setiawan, M.Pd.

Semua mata pelajaran diujikan pasca workshop, untuk melihat keterlaksanaan dengan diobservasi oleh tim Monev saat praktik pembelajaran. Walaupun hanya beberapa guru mata pelajaran yang diujikan sementara ini, namun respon dan tanggapan yang diterima sudah sangat baik.

Proses pembelajaran blended learning

Berdasarkan hasil angket yang dibagikan, hasilnya adalah 87 persen anak-anak senang dengan metode pelajaran seperti ini. Sejumlah 92 persen guru juga menilai bahwa, workshop sangat bermanfaat dan menunjang pembelajaran.

Seperti pada umumnya, workshop dimulai dengan pembukaan kemudian disambung dengan sambutan dari kepala sekolah. Setelah sambutan, langsung memasuki acara inti yaitu pemaparan materi.

Setelah acara workshop, para guru langsung dihimbau untuk melakukan praktek uji coba selama satu minggu. Dari hasil uji coba tidak ada kendala teknis yang terjadi selama pelaksanaan maupun selama praktek. Kendala yang ada hanya berkaitan dengan kualitas sinyal yang kurang maksimal.

“Saya harap workshop ini dapat menjadi sarana para guru untuk meningkatkan mutu kompetensinya dalam pembelajaran, terutamanya dalam meningkatkan will being siswa. Dengan kompetensi mutu guru yang baik, maka siswa akan terlayani dengan baik terutama dalam pembelajaran,” jelas Laila. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?

Recent Posts

Besaran Bagi Hasil Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama di Kabupaten Magelang Capai Rp197 M

MAGELANG, siedoo.com - Pada tahun 2023, besaran bagi hasil dari pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama untuk Kabupaten Magelang…

6 jam ago

Peringati Hari Kartini, Sekolah Indonesia Cairo Gelar Upacara Bendera

MESIR, siedoo.com -  Cerminan semangat Kartini tidak hanya di Indonesia. Tetapi juga di luar negeri. Seperti di Sekolah Indonesia Cairo…

1 hari ago

Capaian Triwulan I Tahun 2024 di Kabupaten Magelang Relatif Lebih Baik

MAGELANG, siedoo.com - APBD Kabupaten Magelang Tahun Anggaran 2024, di luar dana BOS dan BOP yaitu sejumlah Rp. 2.846.024.678.481. Sampai…

2 hari ago

Berikut Sistem Penanganan Medis Berbasis Metaverse yang Gagasan Mahasiswa ITS

SURABAYA, siedoo.com - Tim mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menginovasikan sebuah sistem penanganan kesehatan personalized medicine berbasis metaverse bernama…

3 hari ago

Ikuti POPDA Eks Kedu, 160 Atlet dan Official asal Kota Magelang Dilepas

MAGELANG, siedoo.com - Wali Kota Magelang, dr. Muchamad Nur Aziz melepas 160 atlet termasuk pelatih/official Kota Magelang di Pendopo Pengabdian Kota Magelang,…

4 hari ago

Luar Biasa! ITS Naik Peringkat II Pendanaan PKM Terbanyak Nasional

SURABAYA, siedoo.com - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil menempati posisi terbanyak kedua perguruan tinggi dengan proposal yang mendapatkan pendanaan…

4 hari ago