Daerah

Pembelajaran Bencana Gempa untuk Siswa Tunarungu

YOGYAKARTA – Sekelompok mahasiswa program studi pendidikan luar biasa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memberikan pembelajaran kesiapsiagaan bencana gempa bumi bagi siswa tunarungu. Mahasiswa melakukan itu karena Indonesia merupakan negara yang terletak di khatulistiwa dan diapit dua benua dan dua samudera.

Kondisi ini menjadikan Indonesia rawan bencana alam utamanya gempa bumi, tidak terkecuali di DIY. Selain itu DIY juga terletak di tengah pulau Jawa yang berhadapan dengan zona subduksi atau zona pertemuan antar dua lempeng tektonik yang terletak di bawah dasar Samudra Hindia.

DIY merupakan daerah yang rentan terjadi gempa bumi baik yang disebabkan karena letusan gunung berapi maupun karena pertemuan gesekan dua lempeng tektonik. Bencana alam gempa bumi menimbulkan jatuhnya korban dan kerugian harta benda. Sehingga diperlukan adanya pengetahuan tentang kesiapsiagaan bencana alam gempa bumi di kalangan masyarakat termasuk anak berkebutuhan khusus.

Namun, dalam kehidupan sehari-hari masih ditemukan permasalahan anak berkebutuhan khusus terkait mitigasi bencana, salah satunya penyandang tunarungu. Anak tunarungu merupakan anak yang mengalami kondisi kehilangan nilai fungsionalitas pendengaran dalam kehidupan sehari-hari.

Keterbatasan berbahasa yang dialami anak tunarungu dapat menyebabkan mereka kesulitan mengakses berbagai macam informasi. Termasuk pembelajaran kesiapsiagaan bencana gempa bumi.

Dari keprihatinan inilah sekelompok mahasiswa Annikmah Khoirotunnisa, Nanik Pujianingsih, Megawati dan Ihsan Marvel Khoirullah yang tergabung dalam tim Marvel memberikan pembelajaran kesiapsiagaan bencana gempa bumi bagi siswa tunarungu. Dalam pembelajaran ini siswa diberikan materi mengenai kesiapsiagaan bencana gempa bumi.

Kemudian ada simulasi dan menggunakan media pembelajaran asistif. Sehingga bisa diakses oleh anak tunarungu.

“Pembelajaran dilakukan secara offline dengan prokes ketat di SLB Tegar Harapan Sleman,” kata Annikmah Khoirotunnisa, salah satu mahasiswa.

Strategi pembelajaran yang digunakan menggunakan komunikasi total melalui bahasa isyarat, gestur, gerakan anggota badan serta oral dalam menyampaikan materi. Juga menggunakan beberapa metode dalam memberikan pertanyaan kepada siswa yaitu coral respond dan whip around.

Nanik Pujianingsih menambahkan bahwa mereka melakukan pembelajaran mitigasi gempa bumi pada siswa berkebutuhan khusus terutama tunarungu. Karena selama ini partisipasi penyandang disabilitas masih minim dalam pendidikan pengurangan risiko bencana.

“Selain itu penyandang disabilitas tidak bisa sepenuhnya bertindak cepat dalam penyelamatan diri,” ungkapnya.
Ihsan Marvel Khoirullah memaparkan penggunaan pendekatan saintifik mampu meningkatkan pemahaman siswa mengenai konsep, dampak dan langkah-langkah penyelamatan diri bencana gempa bumi.

“Metode simulasi pada pembelajaran kesiapsiagaan bencana gempa bumi mampu meningkatkan kesiapsiagaan anak,” ujarnya.

Dalam menjelaskan mitigasi gempa bumi pada siswa, Ihsan menggabungkan metode bahasa isyarat, gestur, gerakan anggota badan serta oral agar dipahami siswa. Kedua siswa, Muhammad Rizki dan Zakka Rama Dhani merespon pembelajaran yang dilakukan dengan baik.

Selain diberikan materi mereka juga melakukan praktik tentang apa yang harus dilakukan apabila terjadi gempa bumi. Yaitu lindungi kepala, jangan berlari, jangan berisik, jangan mendorong dan jangan kembali.

Ihsan berharap agar dengan pembelajaran ini peserta didik dapat menceritakan kembali apa yang harus mereka lakukan saat terjadi gempa bumi sebagai wujud mengimplementasikan pengetahuannya. sekaligus mampu menjadi pelopor kesiapsiagaan bencana gempa bumi baik di rumah, sekolah atau lingkungan sekitar.

Tim Marvel dengan karya ini berhasil menjadi finalis dalam Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) tahun 2021 yang diselenggarakan di Universitas Andalas Padang pada Divisi Mikroteaching pertengahan September lalu. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?
Tags: UNY

Recent Posts

Berikut Sistem Penanganan Medis Berbasis Metaverse yang Gagasan Mahasiswa ITS

SURABAYA, siedoo.com - Tim mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menginovasikan sebuah sistem penanganan kesehatan personalized medicine berbasis metaverse bernama…

15 jam ago

Ikuti POPDA Eks Kedu, 160 Atlet dan Official asal Kota Magelang Dilepas

MAGELANG, siedoo.com - Wali Kota Magelang, dr. Muchamad Nur Aziz melepas 160 atlet termasuk pelatih/official Kota Magelang di Pendopo Pengabdian Kota Magelang,…

2 hari ago

Luar Biasa! ITS Naik Peringkat II Pendanaan PKM Terbanyak Nasional

SURABAYA, siedoo.com - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil menempati posisi terbanyak kedua perguruan tinggi dengan proposal yang mendapatkan pendanaan…

2 hari ago

Dua Pelajar Indonesia Raih Emas dalam Ajang Internasional di Australia

JAKARTA, siedoo.com - Pelajar kelas 10 Sekolah Insan Cendekia Madani, Ronald Rauf Nurima, meraih prestasi gemilang dengan menyabet medali emas…

2 hari ago

17 Rektor PTN Ikuti Program Kepemimpinan di Korsel, Siapa Sajakah Mereka?

JAKARTA, siedoo.com - Pelepasan Peserta Program Peningkatan Kapasitas Kepemimpinan Perguruan Tinggi (PKKPT) untuk Rektor Tahun 2024 dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,…

3 hari ago

Ini Dia Sosok Wisudawan Sarjana Terbaik ITS dengan IPK 3,96

SURABAYA, siedoo.com - Menempuh pendidikan selama 3,5 tahun di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak menghalangi Benedictus Kenny Tjahjono sematkan…

4 hari ago