Siedoo.com - CoFilm, teknologi disinfektan permanen antivirus karya ITS yang mendapat apresiasi dari Pemprov Jatim. | Dok ITS
Inovasi

CoFilm Karya Akademisi, Basmi Berbagai Jenis Virus dengan Cepat

Siedoo, Akademisi dari Jawa Timur mengeluarkan sebuah inovasi baru di bidang kesehatan. Karya mereka berupa sebuah disinfektan permanen antivirus yang diberi nama CoFilm, Disinfectant Coating Antivirus.

Teknologi yang dikembangkan sejak Juni 2020 tersebut, telah terbukti dapat membasmi berbagai jenis virus, bakteri. Bahkan jamur yang menempel pada permukaan berlapis serta mampu memberikan perlindungan yang permanen.

“Produk ini juga telah diuji oleh Institute of Tropical Disease Universitas Airlangga serta Nanotechnology and Advanced Material Research Center ITS,” kata Pakar Teknologi Nano Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur Dr Agung Purniawan ST MEng.

Selain itu, proyek ini juga menggandeng mahasiswa dari berbagai institusi lain untuk berkolaborasi. Di antaranya adalah Universitas Airlangga (Unair) dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur.

Selaras dengan motto-nya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember mengembangkan inovasi dan teknologi bagi kemajuan peradaban manusia. Pengembangan CoFilm dilatarbelakangi oleh banyaknya teknologi disinfektan yang mudah menguap dan tidak ramah lingkungan.

“Selain itu, kondisi pandemi saat ini memungkinkan tingginya potensi pasar terkait penggunaan bahan antivirus ini,” terangnya.

Berdasarkan keterangan Agung, CoFilm dinilai lebih unggul dibandingkan teknologi beberapa kompetitor dari negara lain. “Dibandingkan dengan temuan di Korea yang mampu membasmi virus setelah 4 jam, CoFilm hanya membutuhkan 1 jam untuk membasmi 99,99 persen virus,” terang dosen berkacamata ini.

Menurut Agung, uji coba pemakaian CoFilm telah dilakukan di Medical Center ITS dan beberapa co-working space di Surabaya. Bahkan, CoFilm telah mendapat izin dari Kementerian Kesehatan RI berdasarkan Permenkes RI No.62 Tahun 2017 tentang Izin Edar Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga.

Untuk penggunaan dan pemasarannya, saat ini Agung masih menunggu investor agar dapat melakukan mass production. Sebab, CoFilm sendiri saat ini dinilai masih berada di skala kecil.

Baca Juga :  Mahasiswa Untidar Dampingi Karang Taruna Budidaya Tanaman Herbal

Meski begitu, telah ada beberapa pihak yang menunjukkan ketertarikannya. Salah satunya dari pabrik cat di Sidoarjo yang meminta CoFilm dicampurkan sebagai zat aktif dalam produknya.
Untuk diketahui, CoFilm merupakan sebuah pelapis antimicrobial dengan teknologi nano copper yang berbentuk seperti aerosol paint yang warnanya dapat disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

“Teknologi copper ini kami pilih sebagai bahan aktif karena sifatnya yang mudah membunuh berbagai virus dan mikroorganisme berbahaya lainnya,” tutur dosen Teknik Material dan Metalurgi ITS tersebut.

Agung berharap CoFilm dapat menjadi setitik pesan positif di tengah banyaknya berita negatif tentang pandemi ini. Ke depan, ia menargetkan produk CoFilm dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas.

“Kami percaya, bahwa kontribusi yang baik antar bidang dapat membantu kita mempersiapkan era new normal dengan cepat layaknya Singapura dan negara lain,” bebernya.

Dukungan Langsung dari Wagub

Sementara itu, karya cemerlang ini rupanya berhasil menarik perhatian Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak. Usai menyaksikan pengaplikasian inovasi tersebut di Gedung Negara Grahadi Surabaya, beberapa waktu lalu, mantan Bupati Trenggalek itu mengungkapkan apresiasinya terhadap berbagai inovasi yang dikembangkan oleh ITS.

“Kami di Pemprov (Jawa Timur) seringkali membuka telinga dan mata terhadap inovasi-inovasi yang dilakukan oleh putra-putri di Jawa Timur. ITS merupakan salah satu yang juga aktif berinovasi terutama dalam menangani pandemi ini,” ujar Emil.

Tak lupa, Emil mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Jatim untuk turut membeli serta mendukung karya putra-putri daerah. Selain itu, Emil juga mengapresiasi bagaimana para pengembang CoFilm ini mengambil pemahaman orang-orang terdahulu untuk kemudian dimanfaatkan di era pandemi.

“Jadi CoFilm ini mengambil kearifan lokal bahwa tembaga memiliki kemampuan untuk mematikan virus dan bakteri. Hanya saja sebelumnya kita tidak tahu bagaimana cara tembaga ini dapat menjadi pelapis atau coating. Dengan teknologi nano, hal ini menjadi mungkin dan jadilah CoFilm ini,” ungkap Emil. (*)

Apa Tanggapan Anda ?