Siedoo.com - Rizka Hanifah,S.Pd, Guru SMP Negeri 2 Plantungan Kendal, Jawa Tengah.
Opini

Solusi Penggunaan Teknologi Pembelajaran di Tengah Pandemi

Siedoo, Keberadaan Pandemi covid-19 mengharuskan pemerintah Indonesia mengambil kebijakan sistem belajar di rumah di berbagai tingkat pendidikan. Apalagi dengan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat pada 03 – 20 Juli 2021 untuk Jawa dan Bali. Kebijakan ini disertai dengan instruksi penerapan pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran online (daring).

Perintah pembelajaran daring tertulis dalam surat edaran yang diterbitkan Mendikbud Nomor 3 Tahun Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tentang pencegahan Covid-19 pada Satuan Pendidikan. Kondisi tersebut membuat perencanaan pembelajaran yang telah dibuat harus direncanakan ulang. Akan tetapi, semua harus tetap dijalani dan dikerjakan sebagaimana mestinya.

Pembelajaran jarak jauh yang dilakukan seperti saat ini memerlukan energi ekstra bagi guru. Tidak hanya harus mengubah metode pembelajaran yang diberikan. Namun guru juga harus beradaptasi terhadap berbagai perubahan yang terjadi. Seperti perubahan proses penilaian, perubahan cara absen, dan lain sebagainya. Lalu bagaimana cara guru mengatasinya?

Sebenarnya, penyebaran Covid-19 seperti saat ini, tidak selamanya membawa dampak negatif. Justru dengan adanya keterbatasan seperti saat ini kita dapat menyadari pentingnya penggunaan teknologi dalam keseharian kita.

Saat ini, tidak hanya di lingkungan pendidikan. Semua orang di segala bidang sedang berlomba-lomba memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mengatasi segala keterbatasan yang ada.

Namun tentunya, kesadaran akan perkembangan teknologi untuk mengahadapi krisis saat ini juga memerlukan proses penyesuaian. Tidak mungkin proses peralihan pembelajaran dari tatap muka menjadi pembelajaran dalam jaringan atau daring seperti sekarang langsung dapat berjalan lancar. Saya sendiri merasakan berbagai penyesuaian yang terjadi pada diri saya, peserta didik, maupun instansi tempat saya mengajar.

Namun, kemudian saya merasakan berbagai kendala dengan metode yang saya gunakan. Kendala paling utama adalah dalam memeriksa tugas peserta didik. Saya harus melihat tugas yang dikirimkan satu persatu dan mencatat nama serta hasil jawabannya.

Baca Juga :  Dipimpin Hartini, RA Muslimat NU Bulurejo Mertoyudan Bertekad Bangkit dan Maju

Hal ini memerlukan waktu yang tidak sedikit. Selain itu ada juga siswa yang menuliskannya di buku tulis dan mengirimkannya dalam bentuk gambar. Tapi tidak masalah yang penting siswa mau belajar dan mengikuti segala perintah yang guru arahkan pada mereka.

Kemudian selain menggunakan WhatsApp guru juga bisa menggunakan Google Form dalam PJJ ini. Terutama untuk penilaian harian, PTS,PAS/PAT, untuk mempermudah siswa dalam mengerjakan. Jadi siswa tinggal menulis nama, identitas kemudian meng-klik salah satu jawaban yang benar pada soal-soal tersebut.

Selain mempermudah siswa guru juga sangat terbantu dengan penggunaan Google Form ini karena nilai langsung jadi dengan system yang ada tanpa perlu kita mengoreksi satu persatu hasil pekerjaan siswa.

Google Form dapat dijadikan alternatif Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pada masa pandemi ini yang mengharuskan semua aktivitas dikerjakan di rumah. Selain itu juga perlu adanya inovasi pembelajaran yang beragam agar warna pembelajaran lebih menarik.

Semoga pandemi ini segera berakhir dan pembelajaran di sekolah dapat berjalan seperti sedia kala. Hal ini agar siswa bisa lebih paham mengenai berbagai materi dalam pembelajaran serta mendapat perhatian yang lebih dari para guru. Mulai dari berbagai aspek baik kognitif, afektif maupun psikomotorik agar menjadi generasi penerus bangsa yang handal yang mampu bersaing di dunia global serta mengharumkan Bangsa Indonesia. (*)

 

 

*Rizka Hanifah,S.Pd
Guru SMP Negeri 2 Plantungan Kendal, Jawa Tengah

Apa Tanggapan Anda ?